IntipSeleb Lokal – Sebagai public figure, Irfan Hakim dituntut untuk bisa menampilkan berbagai emosi mulai dari ceria hingga sedih, tergantung situasi sekitarnya.
Kali ini, ia mengungkapkan kegelisahan yang dirasakannya. Menurutnya, menjadi public figure membuat hatinya perlahan jadi mati. Apa alasannya? Simak penuturannya di bawah ini.
Hati Perlahan Mati
Baru-baru ini, Irfan Hakim mengungkapkan kegelisahan hatinya di depan Raditya Dika. Ia merasa bahwa menjadi public figure, membuat hatinya perlahan mati.
“Eh tapi lu ngerasa gak sih, jadi public figure, artis atau apapun istilahnya, hati kita tuh lama-lama jadi mati. Ini kegelisahan gue nih,” kata Irfan Hakim dikutip dari YouTube deHakim Story, Jumat, 9 Desember 2022.
“Karena ketika kita sedih, kita capek, kita harus senang, terus ketika lagi bahagia pun, ketika adegan atau situasinya minta kita sedih, kita dipaksa sedih terus jadi sedih. Akhirnya ketika di dunia nyata ada yang sedih, lempeng. Menyenangkan, flat. Pesta ya oke, gitu," sambungnya.
Hal itu dibenarkan Raditya Dika dan menyebut bahwa karena kita terlalu sering memainkan emosi yang ada.
"Bener, menurut gue ya itu, emosi kan kalau kita main-mainin terus lama-lama kita jadi aneh gak sih,” ujar Radit.
"Emosi kita jadi tuntutan, ketika realnya kita apa ya.. gitu," tanggap Irfan.
Raditya Dika Ikut Rasakan Hal yang Sama Terkait Komentar Netizen
Sementara itu, Raditya Dika mengungkapkan hati perlahan mati versi dirinya. Hal ini dia rasakan karena adanya ragam komentar netizen padanya.
"Gue gak sampe sejauh itu karena gue gak sering di TV ya, kalau lu kan sering buat menghibur orang. (Radit) paling seminggu sekali stand up tapi gue paham maksudnya sih. Kalau konteks yang lain gue justru itu komen netizen kadang-kadang. Kayak dulu pas muda banget, pas gue masih awal-awal, komentar apapun tuh kadang suka gue masukin hati kayak 'wah ini jelek nih, garing'. Tapi kalau sekarang yaudah, kalau gue lebih mati rasanya ke situ sih,” pungkas Raditya Dika kepada Irfan Hakim. (nes)
