img_title
Foto : Berbagai sumber

IntipSeleb Lokal – Bukan hal yang baru jika saat ini, ketenaran bisa didapat dengan instan. Bermodalkan sesuatu yang unik seseorang dengan latar belakang apapun bisa dengan mudahnya dikenal masyarakat luas.

Salah satu contohnya adalah fenomena yang terjadi pada remaja viral asal Gorontalo, Fajar Sadboy. Hal inilah yang turut disorot Deddy Corbuzier dan ia pun mengungkapkan mengapa itu bisa terjadi. Apa katanya? Yuk di-scroll artikelnya!

Tidak Peduli Soal Jilat Ludah Sendiri

Youtube.com/Deddy Corbuzier
Foto : Youtube.com/Deddy Corbuzier

Selama ini, Deddy Corbuzier dikenal dengan prinsipnya "Don't make stupid people famous (jangan membuat orang bodoh menjadi terkenal)". Hal inilah yang membuat suami Sabrina Chairunnisa ini menduga kalau akan banyak netizen yang menyebutnya ‘menjilat ludah sendiri’ jika mengundang Fajar Sadboy ke akun YouTubenya.

Namun, Deddy mengaku tak masalah jika dituding menjilat ludah sendiri. Sebab menurut Deddy, masalahnya adalah orang-orang yang sudah terkenal itu memang sudah dasarnya bodoh.

"Pertanyaan saya, sekarang itu yang famous sudah pada stupid, kebalik cara berpikir Anda. Dan yang bikin famous itu bukan saya, tapi platform-platform yang ngangkat itu semua," kata Deddy Corbuzier dalam salah satu videonya, dilansir Rabu, 18 Januari 2023.

"Jadi kalau (menurut) saya, orangnya sudah famous dulu, bukan bikin stupid people famous, no, he's already famous (dia sudah terkenal), kebetulan stupid," sambung Deddy.

Kendati begitu, ia mengelak sebut Fajar bodoh.

"Dan saya nggak pernah mengatakan kalau Fajar stupid, saya mengatakan kalau netizen ngomongnya seperti itu," ujarnya.

Sebut Masyarakat Suka Tontonan Kebodohan

YouTube/Deddy Corbuzier
Foto : YouTube/Deddy Corbuzier

Lebih lanjut, Deddy Corbuzier mencoba menjelaskan mengapa fenomena orang-orang seperti Fajar Sadboy ini diminati oleh masyarakat. Rupanya, Deddy mengatakan karena kecenderungan masyarakat soal tontonan kebodohan yang didasari teori ilmu psikologi yakni Schadenfreude.

"Fenomena ini diminati masyarakat karena adanya kecenderungan dari masyarakat untuk menyukai tontonan tentang kebodohan orang lain," tutur Deddy.

“Artinya kebahagiaan yang didapat dari kemalangan atau kejadian yang lucu, sulit, kesengsaraan dari orang lain,” jelas Deddy.

“Yang nonton senang, penontonnya senang bahagia. Apalagi dikomedikan,” sambungnya.

Topik Terkait