img_title
Foto : YouTube/TonightShowNet

IntipSeleb Lokal – Aktor Tio Pakusadewo dikabarkan akan merilis buku novel fiksi tulisannya bulan Februari mendatang. Meski dikatakan fiksi, namun Tio membeberkan isinya banyak berkaitan kehidupan penjara, sebagaimana pengalamannya yang pernah mendekam 2 kali akibat kasus narkoba.

Banyak pelajaran yang sudah ia dapati selama menjadi residivis di penjara, salah satunya perjalanan spiritual. Seperti apa? Berikut cerita lengkapnya.

Mengaku Dapat Pengalaman Spiritual

Youtube.com/Deddy Corbuzier
Foto : Youtube.com/Deddy Corbuzier

Di tahun 2020, Tio Pakusadewo ditangkap untuk kedua kalinya karena kasus penyalahgunaan narkoba. Saat itu ia ditangkap dengan barang bukti ganja seberat 18 gram dan alat hisap sabu.

Namun, di kasus yang kedua, rupanya pemain film Mencuri Raden Saleh itu mendapati kejadian yang tidak akan dilupakannya. Di mana, ia bertemu dengan napi teroris pelaku bom Bali, Ali Imron dan itu jadi salah satu titik baliknya untuk berhenti menggunakan narkoba.

“Pengalaman (kasus) kedua lebih spiritual. Itu yang gua bilang bisa melihat terang dari tempat yang gelap. Karena gua belajar di Polda,” cerita Tio Pakusadewo di Podcast Deddy Corbuzier yang tayang Kamis, 26 Januari 2023.

“Ada yang orang yang selalu datang ke kamar gua, pingin ketemu gitu. Awalnya gua gatau, cuma ada yang bilang itu pak ustaz, ternyata Ali Imron, napi teroris,” lanjutnya.

Tio memaparkan bahwa Ali Imron memiliki kuasa untuk berkeliling dengan tujuan untuk mengajar ngaji.

“Dia kan 17 tahun di polda, sebagai orang yang paling lama, dia punya kebebasan untuk berkeliling. Tapi, tujuannya itu mengajar ngaji,” ujar Tio Pakusadewo menjawab pertanyaan Deddy mengapa napi teroris bisa datang ke sel narkoba.

Diajarkan Mengaji

IG/@tiopakusadewo.official
Foto : IG/@tiopakusadewo.official

Awalnya, Tio selalu menolak untuk bertemu, sampai rela pura-pura tidur. Namun, akhirnya mereka bertemu dan mengobrol. Dan ada satu hal dari Ali Imron yang membuat Tio Pakusadewo tertantang.

“Dia nantangin gua begini, ‘pernah ngajii?’ (Tio jawab) ‘pernah, bisa tapi lupa’,” cerita Tio.

Kemudian, Ali Imron menawarkan diri untuk mengajar Tio Pakusadewo mengaji dan bisa lancar hanya dalam dua pertemuan saja.

“(Kata Ali Imron) ‘Mau enggak saya ajarin dua kali aja sudah bisa (ngaji) lagi’. Belajarlah gua sama dia, benar-benar cuma dua kali pertemuan, gua bisa lagi ngaji, keren metodenya,” jelas Tio.

Dari situlah Tio mulai tertarik dengan Ali Imron dan obrolan mereka semakin luas.

“Itu yang buat gua mau ngobrol sama dia. Dia bilang tidak ada teroris di Indonesia ini yang punya barang bukti lebih besar dari saya selama ini, sejarah terorisme di Indonesia, barang bukti saya TNT 2 ton,” kenangnya.

“(Ali Imron bilang) ‘terus saya dengarnya sampean itu sudah lama, beda kiprahnya, sampean di dunia narkoba, anak-anak penjara sini sudah tahu, orang tahu saya ahli bom, sampen ahli bong (alat narkoba),” sambungnya.

Hubungan mereka pun semakin akrab, bahkan masih berhubungan baik sampai sekarang. Tio juga sudah bisa mengendalikan diri dalam penjara dengan segala persoalannya di kasus kedua. (nes)

Topik Terkait