img_title
Foto : Berbagai Sumber

IntipSeleb Lokal – Media sosial kini sedang dihebohkan dengan aturan yang mewajibkan sekolah SMA di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk masuk sekolah jam 5 pagi

Aturan tersebut tentunya menuai banyak kecaman dari publik. Namun, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat tetap bersikeras tak akan goyah soal aturan masuk jam 5 pagi itu. Seperti apa? Yuk, simak selengkapnya.

Viral Masuk Sekolah dan Upacara Jam 5 Pagi

Aturan yang mewajibkan siswa SMA di NTT untuk masuk sekolah jam 5 pagi menuai kecaman dari publik. Bukan hanya siswa, para guru bahkan harus ikut merasakan dampak negatif dari peraturan ini.

Melansir Instagram @ntt.update, para guru harus siap-siap sejak pagi buta untuk mengajar. Bahkan saat tiba di sekolah, para guru mendapati siswa belum ada yang datang.

"Kita mau masuk kelas sudah, tapi siswa-siswinya belum ada. Tinggal satu menit lagi dan walaupun belum ada siswa saya tetap masuk kelas," ujar seorang guru.

Meski masuk sekolah jam 5 pagi, para siswa juga tetap melaksanakan upacara di lapangan meski masih pagi buta.

Momen upacara tersebut pun viral dan menjadi sorotan netizen. Melansir Instagram @lambegosiip, terlihat para siswa dengan seragam putih abu-abu berbaris di lapangan dengan rapi.

Dalam suasana yang masih gelap gulita, mereka mendengarkan arahan para guru.

Gubernur NTT Ngotot

Instagram/viktorbungtilulaiskodat
Foto : Instagram/viktorbungtilulaiskodat

Gubernur NTT, Viktor Laiskodat yang menetapkan aturan masuk sekolah jam 5 pagi bersikeras tak akan mundur dan menarik aturan tersebut.

Alasannya, kebijakan itu hanya diberlakukan untuk SMA 1 dan SMA 6. Tujuan dari kebijakan ini menurutnya adalah untuk mempersiapkan siswa agar berhasil menembus ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau sekolah kedinasan.

"Karena itu saya tidak akan mundur. Saya menyatakan ini penting," tegas Viktor Laiskodat dikutip dari Instagram @viktorbungtilulaiskodat.

"Pertama SMA 1, siap-siap anak SMA 1 kalau tidak kuat tarik pulang sudah. Karena ini akan jalan terus kecuali saya berhenti September nanti, pasti bisa dibatalkan," pungkasnya. (nes)

Topik Terkait