img_title
Foto : Instagram/ayutingting92

IntipSeleb Lokal – Wajah merupakan salah satu hal yang sangat dijaga oleh pedangdut Ayu Ting Ting. Dia rela mengeluarkan budget yang cukup besar untuk menjaga wajahnya tetap cantik dan terawat.

Baru-baru ini Ayu diketahui baru menjalani perawatan bernama Milky laser Booster (MLB). Perawatan itu dibandreol dengan harga fantastis yaitu Rp17 juta per sesi. Seperti apa perawatan yang dijalaninya? Yuk cek di bawah ini.

Aset Harus Dirawat

Istimewa
Foto : Istimewa

Sebagai pekerja entertainment Ayu Ting Ting sangat menyadari jika perawatan wajah adalah salah satu hal yang wajib dijalani olehnya. Dia melakukan hal itu karena kondisi wajahnya yang memang gampang berubah jika tidak dirawat.

"Perawatan wajah itu penting banget karena aset sehingga harus dirawat," ucap Ayu Ting Ting di Klinik Dermapro, Tanjung Duren, Jakarta Barat, baru-baru ini.

"Aku itu gampang banget flek, makanya mau coba (treatment) Milky laser booster karena cocok banget buat yang kulitnya cepet kena flek nya. Hasilnya juga cepat terlihat," sambungnya.

Ayu menjalani treatment MLB yang masih terbilang baru di Indonesia. Sekali perawatan pelantun alat palsu itu menghabiskan Rp17 juta.

"Ya worth it lah, karena kan penting buat kita, apalagi kita kan setiap hari aktivitas, yang namanya make up pasti selalu nempel di wajah ini," kata Ayu.

Perawatan Rutin

Istimewa
Foto : Istimewa

Ayu menganggap perawatan tubuh dan wajah memang harus dilakukan olehnya. Dia pun telah memiliki jadwal sendiri untuk melakukan perawatan.

"Jadi harus tetep lakuin yang namanya treatment jadi kita sebisa mungkin sebulan sekali atau dua minggu sekali lakuin treatment," katanya.

Sementara itu, Tan Yuanita salah satu dokter di klinik Dermapro menjelaskan bahwa treatment Milky laser Booster (MLB) mempunyai banyak manfaat. Selain itu, treatment juga sudah pernah dilakukan oleh artis kelas dunia, salah satunya Kim Kim Kardashian.

"Sebenernya di Amerika itu udah banyak banget ya Kim Kadarshin family udah pakai. Jadi kalau di cek dokter-dokter di LA udah pakai alat ini, dan di Asia cuma ada 10, di Indonesia baru ada dua," kata Tan Yunita.

Topik Terkait