img_title
Foto : IntipSeleb/Yudi

JakartaIrama Nusantara, yayasan nirlaba yang berfokus pada pengarsipan digital musik populer Indonesia, akan menyelenggarakan Rangkaian Irama.

Program ini mencakup pameran arsip musik populer Indonesia, forum diskusi, pemutaran film, dan festival musik. Acara ini akan berlangsung di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, mulai tanggal 16 September hingga 15 Oktober mendatang. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.

Hadirkan Empat Program

IntipSeleb/Yudi
Foto : IntipSeleb/Yudi

Dalam rangka merayakan 10 tahun perjalanan Irama Nusantara dalam mengarsipkan musik populer Indonesia, ada empat program utama yang disajikan. Program ini disusun dengan tujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas perihal arsip musik dari Indonesia.

Gerry Apriryan, Program Manager Irama Nusantara, mengungkapkan bahwa tujuan dari rangkaian acara ini adalah untuk memperlihatkan kekayaan arsip musik kepada seluruh masyarakat.

“Melalui Rangkaian Irama ini, kami ingin memperlihatkan apa yang sudah kami kerjakan selama 10 tahun ini, dan memperlihatkan ke publik secara lebih luas bagaimana posisi arsip dalam ekosistem ini,” ungkap Gerry Apriyan saat konferensi pers di Museum Kebangkitan Nasional para Rabu, 30 Agustus 2023.

“Harapannya masyarakat bisa langsung merasakan fungsinya dan menangkap pentingnya arsip, terutama di lingkup musik Indonesia. Sehingga, kemudian semakin banyak orang yang tertarik untuk mengolah koleksi kami atau bahkan mungkin ikut berkontribusi,” lanjutnya.

Festival Hingga Pameran Arsip Musik

IntipSeleb/Yudi
Foto : IntipSeleb/Yudi

Pameran arsip musik populer Indonesia akan menampilkan daftar lagu dari tahun 1960 hingga 1969 yang disebut "Dari Ngak Ngik Ngok ke Dheg Dheg Plas."

Nantinya, bakal ada tiga zona pameran. Pertama, ada zona yang menyuguhkan awal mula perkembangan industri musik populer Indonesia (pra 1960-an).

Kedua, ada juga zona yang menunjukkan industri musik populer Indonesia di bawah kekuasaan Orde Lama (1960-1965). Terakhir, ada zona yang menuntun para pengunjung untuk dapat menyaksikan potret industri musik populer di bawah kekuasaan Orde Baru (1966-1969).

Program berikutnya adalah Konferensi Ria: Arsip Nusantara yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Oktober. Acara ini dikhususkan untuk undangan yang terdiri dari para penggiat arsip budaya populer dari seluruh Indonesia, yang akan berbagi pengalaman mereka.

Selanjutnya, akan ada program diskusi yang berjudul "Bisik-Bisik Musik." Diskusi ini akan membahas arsip musik populer Indonesia dari berbagai sudut pandang, termasuk sejarah, industri, aspek akademik, dan penggunaan Hak Kekayaan Intelektual.

Program ini membahas beberapa topik seperti "Mengakses Ingatan Musikal Melalui Arsip Visual," "Inisiatif Kewargaan dan Kolaborasi Komunitas dalam Pemeliharaan Arsip," "Pentingnya Pemeliharaan Arsip Lokananta dari Masa ke Masa," dan "Manajemen Hak Kekayaan Intelektual dalam Rilis Ulang."

Sembilan sesi diskusi akan diselenggarakan untuk masyarakat umum.

Acara "Bisik-Bisik Musik" akan berlangsung pada tanggal 14 dan 15 Oktober, melibatkan pemateri dan narasumber berpengalaman serta berkompeten dalam berbagai topik terkait.

Selain itu, akan ada pemutaran film yang bertujuan memperkenalkan budaya pop Indonesia pada era 1960-an kepada masyarakat.

Akan ada total enam film Tanah Air terpilih mulai dari tahun 1970-an yang rencananya terbuka bagi umum setiap akhir pekan sepanjang pameran berlangsung. Adapun, keenamnya antara lain Amor & Humor (1961, sutradara Usmar Ismail), Liburan Seniman (1965, sutradara Usmar Ismail), Di Balik Tjahaja Gemerlapan (1967, sutradara Misbach Yusa Biran), Bintang Ketjil (1963, sutradara Wim Umboh & Misbach Yusa Biran), Cheque AA (1966, sutradara Alam Surawidjaja), dan Big Village (1969, sutradara Usmar Ismail).

Rangkaian Irama akan diakhiri dengan pertunjukan musik bertema "Irama Berdendang" yang akan diadakan pada tanggal 14 dan 15 Oktober.

Nantinya, akan ada 20 penampil yang akan terlibat di sini. Beberapa di antara mereka antara lain Diskoria, Nonaria, Bangkutaman, Kurosuke, The Panturas dan Louise Monique & Galabby Thahira.

Seleksi musik-musik Indonesia juga akan dibawakan oleh para DJ atau selector seperti Dangerdope, Udasjam, Midnight Runners, Dua Sejoli dan Alunan Nusantara.

Topik Terkait