img_title
Foto : Bebyandine/tiktok

Surabaya – Nama Dini Sera Afrianti mendadak masuk jajaran trending media sosial X atau Twitter. Dini merupakan wanita berusia 29 tahun yang meninggal dunia usai diduga dianiaya pacarnya berinisial GTR di salah satu tempat hiburan malam di Surabaya, Jawa Timur.

Setelah berita ini viral, status terakhir korban di media sosial pun tak lepas jadi sorotan. Seperti apa? Yuk intip informasinya!

Pesan Terakhir Dini Sera Afrianti

Tiktok.com/@bebyandine
Foto : Tiktok.com/@bebyandine

Dini Sera Afrianti alias Dini ditemukan tewas pada 4 Oktober 2023 kemarin. Menelisik akun media sosial TikToknya, dua jam sebelum kematiannya, rupanya Dini sempat curhat lewat akun TikTok miliknya @bebyandine. Curhatannya ini mengarah pada hubungannya dengan kekasih.

Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya. Eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya. Chuakss,” tulis Andin dalam video berdurasi 17 detik yang menampilkan sosoknya lalu di posting di TikTok, dikutip Jumat 6 Oktober 2023.

Bak menceritakan kejadian sebenarnya, tulisan itu ternyata harus jadi kenyataan. Wanita asal Sukabumi, Jawa Barat itu akhirnya tewas mengenaskan diduga akibat penganiayaan yang dialami sejak dari room VIP Blackhole KTV Surabaya.

Setelah viral, video terakhir Dini pun mendapat banyak komentar warganet.

Bisa jadi kalimatnya kode kalau di mati berarti cowoknya, gitu gak kira-kira,” kata netizen.
Captionnya kayak udah firasat,” ujar yang lain.
Kata-katanya bikin nyesek dan kejadian beneran meninggal di tangan yang dicintai,” ucap yang lainnya lagi.

Kronologi Dini Ditemukan Tewas

bebyandine/tiktok
Foto : bebyandine/tiktok

Dilansir dari laman tvonenews.com, menurut kuasa hukum korban, Dimas Yemahura Alfaraouq, dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh GTR, yang diduga sebagai anak anggota DPR RI, terjadi di lokasi karaoke di Jalan Mayjen Jono Soewojo pada dini hari tersebut.

Korban pada saat itu dalam keadaan sangat lemah dan tergeletak di lantai basement. GTR awalnya berencana meninggalkan korban di sana. Namun, petugas keamanan memintanya untuk membawa korban bersamanya.

Akhirnya, GTR membawa korban ke sebuah apartemen di kawasan Lontar. Dimas menjelaskan, GTR memasukkan korban ke bagasi mobilnya dan membawanya ke apartemen. Namun, kondisi korban makin memburuk, dan kemudian mereka menuju rumah sakit.

Setelah sampai di National Hospital, korban dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazahnya pun dibawa ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya.

Topik Terkait