img_title
Foto : Instagram

IntipSelebSatria Mahathir mengaku dirinya mendapatkan privilege karena anak polisi ketika diamankan karena kasus penganiayaan terhadap anak anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kepulauan Riau atau Kepri. Dalam video yang diunggah oleh akun YouTube Samuel Christ, Satria mengakui bisa bebas berkeliaran dan mendapatkan sel khusus.

Seperti apa pengakuan dari Satria Mahathir terkait hal tersebut? Yuk intip artikelnya di bawah ini.

Akui Dapat Privilege

satriamahathier_/instagram
Foto : satriamahathier_/instagram

Satria secara blak-blakan mengungkapkan apa yang dilakukannya selama 13 hari berada di dalam tahanan. Dia mengaku mendapatkan perlakukan baik karena merupakan anak dari seorang Pati Polri.

"Oh iya (bebas 13 hari) privilege berlaku. Iya termasuk (pengaruh ayah Pati Polri), berpengaruh itu. Mulai dari BAP sampai pencabutan berkas itu semua penyidik memperlakukan kita semua dengan baik," ucap Satria Mahathir di kanal YouTube Samuel Christ.

Satria menceritakan dirinya mendapatkan banyak kemudahan. Mulai dari bisa merokok hingga mendapatkan ruangan yang kosong. Hal itu dilakukan karena dirinya menjadi titipan dari pimpinan.

"Ketika di dalam sel, dibelikan rokok. Tapi enggak semua, ya yang bintara-bintara," jelasnya.

"Jadi gua dikasih kamar yang bener-bener kosong yang cuma perlu dirapihin atau dibersihin dan kita isi berempat, karena kita sepaket berempat. Emang udah titipan dari pimpinannya buat enggak dipisah atau digabung sama yang kakap-kakap kasus yang gede," sambungnya.

Bisa Main HP dan Bebas Berpergian

Youtube.com/CURHAT BANG Denny Sumargo
Foto : Youtube.com/CURHAT BANG Denny Sumargo

Lebih lanjut, Satria kembali mengklaim dirinya bisa main handphone hingga membuat video ketika berada di dalam tahanan. Meskipun yang digunakan olehnya bukanlah handphone milik sendiri.

"Jadi gua di dalam ya main HP aja, baca berita sama scroll TikTok. Gua bikin jedag-jedug di dalam, pakai HP android sama Iphone," jelasnya.

Satria juga mengaku dirinya bisa bebas keluar dari sel dan berjalan-jalan ke berbagai lokasi disana. Namun dia menyadari jika dia mendapatkan perlakuan khusus itu tergantung siapa yang menjaga.

"Selain apa yang tadi udah gua sebut. Di luar sel ada lorong, titik apel atau apa, gua bisa ke situ, gua punya akses bebas buat kesitu, tapi tergantung siapa yang lagi jaga," tutup Satria Mahathir.

Topik Terkait