IntipSeleb – Vanessa Bryant membawa kasus kematian Kobe Bryant dan Gianna Bryant akibat kecelakaan helikopter ke jalur hukum. Suami dan anaknya itu meninggal pada 26 Januari 2020 lalu saat hendak melakukan pertandingan basket.
Vanessa mengajukan gugatan terhadap perusahaan helikopter Express Island sekaligus pilot Ara George Zobayan yang juga tewas dalam kecelakaan itu. Seperti apa kelanjutannya? Simak ulasan berikut.
Baca Juga: Kematian George Floyd dan Kobe Bryant Dikaitkan, Nama Anak Sama
Kematian Kobe Bryant rugi ratusan juta dolar
Setelah ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sang suami, Kobe Bryant dan putrinya Gianna Bryant, Vanessa Bryant berusaha mencari keadilan. Dilansir dari eonline, wanita 38 tahun itu berusaha untuk mencari ganti rugi dari kerusakan materil, non-materil, dugaan kelalaian, kerusakan hukuman yang dianggap adil dan layak diperjuangkan di pengadilan.
Dalam tuntutannya, Vanessa mengklaim kerugian jutaan dollar di masa mendatang akibat kematian Kobe Bryant. Namun, saat dihubungi oleh eonline, pihak Island Express menolak memberikan komentar terkait hal tersebut.
Pilot dituduh gagal menilai cuaca
Diketahui, kecelakaan tragis itu menewaskan sembilan orang sekaligus, yakni Kobe Bryant, Gianna Bryant, sang pilot, John, Keri dan Alyssa Altobelli, Sarah dan Payton Chester dan Christina Mauser. Merasa ada keganjilan, Vanessa dan keluarga korban menuntut keadilan karena sang pilot dituduh gagal dalam menilai cuaca sebelum terbang.
Pengacara Vanessa mengajukan gugatan kematian yang dianggap ganjil dengan alasan Island Express, termasuk Ara George Zobayan, pilot helikopter Sirkosky S-76 yang juga tewas dalam kecelakaan itu. Dia dianggap tidak bijaksana dan hati-hati dalam menanggapi situasi yang sedang terjadi.
"Ini kecelakaan tragis. Kami tidak akan mengomentari proses pengadilan yang masih berjalan," kata pihak helikopter Island Express dikutip IntipSeleb dari eonline pada Selasa, 9 Juni 2020.
Perwakilan dari almarhum pilot, Berge Zobayan menjadi perwakilan di Pengadilan Tinggi Negara California, Los Angeles pada 8 Mei 2020. Dalam jawabannya ia menyebut pilot ikut bertanggung jawab dalam kecelakaan tersebut.
Selain itu, tersiar kabar bahwa pilot yang membawa helikopter Kobe Bryant sedang mabuk saat hari kejadian hingga menabrak bukit. Hasil pengujian toksikologi menyatakan pilot George Zobayan negatif alkohol maupun obat-obatan.