IntipSeleb – Hembusan angin laut menambah suasana kekeluargaan 6 kelompok teruna teruni peserta lomba membuat lawar dalam gelaran Sanur Village Festival 2025 di Muntig Siokan Pantai Mertasari Sanur pada Sabtu, 8 November 2025.
Lomba ngelawar bertujuan untuk menjaga tradisi dan budaya warga Bali yang mulai terkikis dengan modernisasi. Lawar merupakan salah satu sajian makanan yang umumnya digunakan untuk bebantenan dalam upacara adat umat Hindu Bali.
Akan tetapi seiring berjalanya waktu, lawar menjadi sajian istimewa yang digemari oleh masyarakat, bahkan saat ini lawar masuk ke dalam menu di hotel maupun restoran.
"Event ini saya buat sebenarnya agar ada berkesinambungan, ada kelanjutanya, karena keahlian dari ngelawar ini masih di dominasi oleh orang tua - orang tua mereka. Makanya hari ini saya gelar acara lomba ngelawar ini tanpa sentuhan sedikitpun dari orang tua - orang tua mereka. Dan nantinya setelah mereka misalnya mereka - mereka sudah menikah akan ada regenerasi dari STT - STT berikutnya," kata Ketua Panitia lomba ngelawar, Bayu Kristiawan.
Bayu mengatakan, lomba ngelawar kali ini mengambil tema Biota Laut. Peserta lomba diberi kebebasan untuk berkreasi membuat lawar dengan memadukan olahan biota laut dan bahan-bahan lainnya.
"Tema lawar hari ini kebetulan hasil laut dari Sanur. Kita beri mereka kebebasan seluas luasanya, kita tidak mematok bahan dasarnya apa mereka berkreasi seluas luasnya. Keunikan bahan juga akan kita lihat. Yang tidak biasa dipakai lawar, contohnya seperti bulung itu agak agak tidak pernah lihat untuk digunakan sebagai lawar," jelasnya.
Sementara itu, Indra, Ketua Kelompok dari salah satu tim teruna teruni dari Sanur mengungkapkan, alasan dirinya mengikuti lomba membuat lawar untuk meneruskan tradisi leluhur.