Sentilan ini seolah menjadi representasi suara publik yang menginginkan penanganan masalah dilakukan dengan mengedepankan keadilan, bukan arogansi kekuasaan. Ge merasa khawatir kondisi di Bandung semakin tidak terkendali jika tidak ada intervensi dari pemimpin tertinggi di Jawa Barat.
Ge Pamungkas mengakui bahwa langkahnya ini didasari oleh ikatan batin yang kuat dengan Bandung. Meskipun lahir di Jakarta, ia pernah menghabiskan sebagian hidupnya untuk menempuh pendidikan di kota ini. Baginya, Bandung adalah rumah kedua yang turut membentuk dirinya.
"Saya bukan orang Bandung, tapi saya pernah hidup di Bandung, sekolah di Bandung, dan banyak porsi hati saya juga di Bandung," paparnya, menjelaskan mengapa insiden ini begitu menyentuh hatinya secara personal.
Pemenang Stand Up Comedy Indonesia musim kedua ini pun blak-blakan mengenai alasannya terpaksa menggunakan media sosial untuk menyampaikan aspirasinya. Ia mengaku tidak memiliki akses komunikasi pribadi ke Dedi Mulyadi. Langkah ini menjadi pilihan terakhirnya untuk memastikan suaranya sampai dan kondisi di Bandung mendapat perhatian serius.
"Nggak pernah saya memohon gini di sosmed dari dulu. Tapi ngilu, nggak tahu gimana cara bantunya. Kalau ada nomor pribadi, saya hubungin. Tapi berhubung nggak ada, tolong temen-temen sampaikan ini ke Kang @dedimulyadi71. Tolong bantu temen-temen kita di Bandung," tutup Ge.