Foto : Ist

IntipSelebFilm horor religi terbaru dari Dee Company, Jembatan Shiratal Mustaqim, akhirnya merilis trailer resminya. Film ini menawarkan cerita yang unik dan berani dengan mengangkat isu korupsi, sekaligus menampilkan visual balasan di akhirat, mulai dari neraka yang mengerikan, suasana Padang Mahsyar, surga, hingga jembatan Shiratal Mustaqim yang penuh tantangan. Jembatan ini, dalam keyakinan Islam, adalah satu-satunya jalur yang membentang di atas neraka dan hanya bisa dilewati dengan amal saleh serta doa dari keluarga.

Produser Dheeraj Kalwani menjelaskan bahwa ide pembuatan film ini muncul dari keprihatinannya terhadap maraknya praktik korupsi di Indonesia. Ia ingin mengajak penonton untuk merenung.

“Korupsi merampas doa anak dan keluarga, hingga seseorang berjalan sendirian di Shiratal Mustaqim. Lewat film ini, penonton diajak untuk merefleksi bahwa amal saleh dan doa keluarga jauh lebih berharga daripada harta hasil korupsi,” kata Dheeraj Kalwani.

Secara garis besar, film ini mengisahkan Arya (Raihan Khan), seorang pemuda yang tinggal di daerah terdampak tsunami. Di balik bencana tersebut, ternyata ada kasus penggelapan dana bantuan. Bersama ibunya (Imelda Therinne), Arya mencoba mengungkap kebenaran. Namun, usaha mereka justru mendatangkan teror. Mereka terus-menerus diganggu oleh penglihatan mengerikan tentang jembatan Shiratal Mustaqim. Setiap langkah mereka dalam mengungkap kasus ini mempertaruhkan nyawa.

Tidak main-main, tim produksi menggarap visual film ini dengan sangat serius. Proses CGI untuk menampilkan neraka dan jembatan Shiratal Mustaqim saja memakan waktu hingga satu tahun penuh. Hasilnya, trailer film ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak warganet yang terpukau sekaligus merasa ngeri melihat visual neraka yang mencekam dan manusia yang kesulitan melewati jembatan tipis penuh duri.

Pada acara perilisan trailer, Dheeraj Kalwani secara khusus mengundang Angelina Sondakh, mantan politisi yang pernah tersandung kasus korupsi. Kehadiran Angelina bukan hanya untuk sensasi, tetapi juga sebagai ajakan refleksi mendalam bagi publik.

“Bagaimana rasanya menonton film tentang koruptor di akhirat setelah pernah merasakannya di dunia? Itu pertanyaan yang kami ajukan, bukan hanya untuk Ibu Angelina, tapi juga untuk publik agar merenung,” tambah Dheeraj.

Topik Terkait