Foto : Ist

Berasal dari Kisah Nyata, Sutradara Ingin Sajikan Komedi yang 'Lihat'

Nuugro Agung, penulis cerita di balik film ini, mengungkapkan bahwa ide Pesugihan Sate Gagak terinspirasi dari kisah nyata ritual pesugihan yang pernah terjadi di sekitar lingkungannya.

“Ide cerita film ini dari aku. Tentang pesugihan sate gagak pakai burung gagak, bukan tumbal manusia. Cuma kalau satenya enak dan setannya suka, akan ketagihan, akan nagih terus-terusan,” jelas Agung, memberi bocoran tentang premis unik film ini.

Cerita dari Agung kemudian diterjemahkan ke layar lebar oleh dua sutradara, Etienne Caesar dan Dono Pradana. Etienne Caesar menuturkan, sejak awal dia ingin menciptakan film komedi-horor yang tidak hanya lucu dan menyeramkan, tetapi juga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

“Buat saya pribadi, statement-nya adalah horor ini harus bisa dinikmati oleh berbagai macam kalangan. Jadi, bagaimana caranya supaya semua orang bisa menikmati film ini. Kalau dulu, zaman saya kecil, kita sering ditakut-takuti lewat film horor. Tapi sekarang, saya ingin menghadirkan film komedi-horor yang bisa jadi hiburan dan bisa dinikmati semua orang,” ujar Etienne Caesar.

Kekompakan Trio Gagak: Improvisasi Absurd yang Bikin Ngakak

Unsur hiburan yang ditawarkan oleh Pesugihan Sate Gagak tidak terlepas dari kekompakan trio komika yang memerankan karakter utama: Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benidictus Siregar. Kekocakan mereka mengalir natural, bahkan improvisasi dan celetukan mereka selama syuting banyak dipertahankan oleh sutradara.

Topik Terkait