Foto : Ist

“Gary Iskak adalah aktor dengan dedikasi luar biasa. Di film ini, dia memberikan totalitas yang sangat tinggi. Bahkan dalam kondisi fisik yang tidak selalu prima, dia tetap fokus dan bertanggung jawab terhadap perannya. Melihat Gary dan Nando bermain dalam satu frame adalah momen yang sangat kuat secara emosional. Itu bukan hanya terasa di kamera, tapi juga di set. Energinya sampai ke seluruh kru,” ujar Hendri.

Hal senada juga disampaikan Hana Saraswati, yang merasa sangat terbantu selama beradu akting dengan Gary Iskak.

“Mas Gary itu luar biasa profesional dan sangat hangat. Dia selalu membuat suasana set jadi hidup dan nyaman. Sebagai lawan main, saya merasa sangat terbantu karena dia selalu memberi ruang dan energi positif. Kehadirannya benar-benar menguatkan kami semua,” tutur Hana.

Film Lastri: Arwah Kembang Desa didukung jajaran pemain lintas generasi, antara lain Hana Saraswati sebagai Lastri, Gary Iskak sebagai Turenggo, Audy Bella sebagai Atmi, Yama Carlos sebagai Darman, Joe Richard sebagai Andi, Dodit Mulyanto sebagai Joko (Hansip), Nando Hilmy sebagai Ali, Debby Sahertian sebagai Bu Kandar, Ingrid Widjanarko sebagai Bu Asih, Ratu Meta sebagai Indah, Rizal Jibran sebagai Ustadz, dan Pak Yusub (Komika) sebagai Prapto.

Dengan dirilisnya first look ini, Lastri: Arwah Kembang Desa bukan hanya menjadi tontonan horor, tetapi juga karya perpisahan penuh makna dari Gary Iskak, sebuah warisan akting yang akan terus dikenang oleh penikmat film Indonesia.

Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada kuartal kedua tahun 2026, dan diharapkan menjadi penghormatan terakhir bagi Gary Iskak sekaligus menghadirkan pengalaman sinematik yang kuat dan emosional bagi penonton.

Topik Terkait