Foto : Hitmaker Studios

IntipSelebHitmaker Studios kembali menegaskan dominasinya di genre horor Indonesia. Rumah produksi yang Rocky Soraya dirikan pada 2012 ini siap menghadirkan film terbaru berjudul Dusun Mayit, sebuah horor folklore yang diadaptasi dari thread viral karya JeroPoint dan menyasar kegemaran generasi muda akan wisata alam yang berujung petaka.

Sejak awal berdiri, Hitmaker Studios konsisten membangun identitas sebagai produsen film horor berbalut budaya lokal. Deretan judul sukses seperti The Doll, Mata Batin, Sabrina, hingga Indigo mengantarkan studio ini ke jajaran rumah produksi paling berpengaruh di perfilman nasional.

“Kami selalu ingin menghadirkan cerita yang dekat dengan budaya, tapi tetap relevan buat penonton sekarang,” ujar Rocky.

Konsistensi tersebut tercermin dari portofolio film Hitmaker Studios yang kerap mengangkat mitos dan cerita rakyat. Beberapa di antaranya bahkan menembus festival film dan mencatatkan rekor MURI. Judul-judul seperti Rumah Kentang, Mall Klender, 308, Tarot, Rumah Gurita, hingga rilisan terbaru Panggonan Wingit 2: Miss K, Rego Nyowo, dan Getih Ireng memperkuat posisi Hitmaker sebagai trendsetter horor nasional.

Melalui setiap proyeknya, Hitmaker Studios membangun atmosfer mencekam yang khas dan mudah dikenali penonton. Kali ini, mereka memadukan horor folklore dengan fenomena kekinian: liburan atau healing ke alam yang berubah menjadi pengalaman mistis.

Film Dusun Mayit berangkat dari thread horor viral karya JeroPoint yang ramai diperbincangkan di media sosial. Rizal Mantovani, sutradara berpengalaman di genre horor, dipercaya mengarahkan film ini, sementara Rocky Soraya bertindak sebagai produser.

Cerita Dusun Mayit mengikuti empat mahasiswa yakni Aryo, Yuni, Nita, dan Raka yang mendaki Gunung Welirang untuk mengisi liburan. Petualangan mereka berubah drastis setelah Nita menemukan sesajen dan terjatuh ke sebuah telaga.

Topik Terkait