IntipSeleb – Content Creator, Shilvia Tan membagikan kisah perjalanan hidupnya mulai dari tukang kredit hingga kini menjadi salah satu top creator di E-Commerse yang cukup besar di Tanah Air.
Shilvia Tan tidak secara tiba-tiba mendapatkan kesuksesannya itu. Ia memulai semuanya dari nol bahkan saat masih harus tinggal di sebuah kontrakan kecil. Seperti apa cerita dari Shilvia Tan? Berikut artikelnya.
Perjalanan Karir
Shilvia Tan menceritakan dari awal perjalanan karirnya sebagai seorang tukang kredit. Semua yang didapatkannya saat ini memang tidak secara tiba-tiba. Semua berawal ketika dirinya mempelajari berbagai hal pada tahun 2007.
"Kebetulan basic aku di dunia estetika dan marketing karir aku di 2007. Tapi aku merambah jadi konten kreator itu di awal 2020 itu tidak sengaja karena ketertarikan orang-orang pada cerita hidup dan gaya yang unik. Membuat aku mudah naik dengan cepat," kata Shilvia Tan kepada awak media, Senin, 25 April 2022.
"Sampai aku jadi konten kreator afiliasi. Jadi menjual barang punya brand. Dengan total omset hampir Rp4 miliar satu bulan. Dari sana banyak brand yang minta kolaborasi sampai jadi top kreator di salah satu E-Commerse besar dan punya dua akun (shilviatan_168 dan shilvia_tan1688) dengan jutaan followers," sambungnya.
Namun, sebelum itu semua Shilvia Tan menjelaskan jika kehidupannya sungguh kelam. Terutama karena banyaknya cemoohan yang datang kepada dirinya.
"Awal mula nikah, oh ini kehidupan yang kejam itu. hidup susah, ngontrak, dicemooh jadi makanan setiap hari. Aku sama suami pernah makan mie instan seminggu full. Satu mie instan ini kuah aku banyakin trus aku kasih nasi," katanya.
"Aku pernah jadi tukang kredit keliling. Aku jual frozen food di pasar bangun jam 3 posisinya lagi hamil besar anak pertama. Bahkan setelah di pasar siangnya aku naik sepeda untuk nawarin frozen food dari pintu ke pintu. Waktu hamil anak pertama pait banget. Jadi wah gila ya ada di kehidupan super kejam," sambungnya.
Suami jadi Penyemangat
Suami dari Shilvia Tan lah yang ternyata membuat dirinya semakin kuat dalam menjalani hidupnya yang kelam. Ia menganggap suaminya bisa menjadi sosok apa pun yang dibutuhkannya pada saat itu.
"Suami aku, aku gak punya teman, teman aku membatasi. sahabat aku gak punya selain suami aku sendiri. orang yang membuat aku dititik ini adalah suami aku. Dia suami, teman, sahabat, dan semuanya bagi aku. Jadi gak ada orang yang aku percaya selain suami aku sendiri. Bahkan kita berdua dari nol, Sama-sama makan mie instan bareng, sama-sama nangis bareng, dan sekarang sama-sama hidup bahagia sama anak," katanya.
Shilvia Tan memiliki impian untuk bisa hidup bersama selamanya dengan sang suami. Hal itu juga yang membuat dirinya ingin membangun sebuah panti jompo.
"Aku mau buat panti jompo jadi saat aku tua sama suami aku. Aku mau kelola panti jompo. Kita bakal tinggal disana bersama teman-teman lainnya. Ini adalah cita-cita terbesar yang aku perjuangkan," ujarnya.
Di akhir, Shilvia Tan berpesan kepada masyarakat agar tidak pernah menyerah apapun masalah yang sedang dihadapi. Sebab, hal itu bisa menjadi batu sandungan untuk karirnya ke depan.
"Pesan ku cuma satu kalau gagal jangan menyerah, tapi bangkit lagi. Kalau terjatuh jangan lantas menyalahkan keadaan itu salah. Kalian harus ingat miskin bukan takdir. Miskin adalah nasib yang masih bisa dirubah. Jadi kalau kamu terjatuh lalu jatuh lagi. Kamu langsung hapus air mata bukan ngeluh. Langsung bangkit percaya deh. Karena sering terjatuh kamu akan terbentuk," tutup Shilvia Tan. (nes)