img_title
Foto : Ist

Menurut seorang sumber, pembunuhan itu didorong karena dia tidak ingin memakai cadar, dan tidak lagi ingin mengikuti tradisi Islam.

“Mereka mengatakan bahwa ayahnya menjual buah-buahan dan sayuran padahal sebenarnya dia adalah seorang imam dan tokoh agama terkenal di komunitas Muslim. Mereka menemukan mayatnya diikat dengan selotip, dibuang di pinggir jalan, dengan banyak luka tusukan,” kata seorang sumber. 

Perjuangkan Hak Perempuan

Berbagai Sumber
Foto : Berbagai Sumber

Sebuah sumber di pemerintah, mengatakan kepada Asia News bahwa setelah menjadi Kristen, dia memilih untuk dipanggil Maria. Maria adalah orang yang terbuka, dia tinggal bersama seorang teman dan merupakan bagian dari komisi yang memperjuangkan hak-hak perempuan Arab dan Irak.

Ironisnya, kematiannya bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional, sebuah tanda bahwa perjuangan perempuan untuk hak dan kebebasan memilih masih merupakan perjalanan panjang dan menanjak dalam masyarakat yang masih dipengaruhi radikalisme Islam. 

“Dalam beberapa tahun terakhir, banyak Muslim telah menjadi Kristen, tetapi tidak ada yang dikatakan tentang hal itu agar tidak memicu ketegangan dan menyebabkan bentrokan. Tokoh Kristen dan Muslim terkemuka serta para pemimpin pemerintah Kurdi mengutuk pembunuhan itu,” kata sumber itu. 

Topik Terkait