img_title
Foto : Men’s health

India – Film Oppenheimer yang diperankan oleh Cilliam Murphy, Robert Downey Jr, Emily Blunt, Matt Damon, dan Florence Pugh ini telah tayang di India pada 21 Juli 2023 kemarin.

Namun baru beberapa hari, film ini diamuk umat Hindu di India. Apa yang terjadi? Intip selengkapnya di bawah ini.

Umat Hindu di India Marah

Berbagai sumber
Foto : Berbagai sumber

Film Oppenheimer merupakan film yang mengisahkan tentang pembuatan bom nuklir pertama dan menghadirkan fisikawan ternama yang juga merupakan penggagas dari The Manhattan Project.

Diperankan oleh papan atas Hollywood, film ini menjadi salah satu pilihan penonton untuk menonton. Namun, film Oppenheimer ini malah mendapat ulasan negatif dari India.

Hal ini dikarenakan salah satu adegan seks dalam film tersebut yang menampilkan sebuah ayat dari kitab suci Hindu. Dalam adegan itu, Oppenheimer bersama kekasihnya Jean Tatlock, yang diperankan oleh Florence Pugh, terlihat membuka salinan Bhagavad Gita, sebuah teks agama Hindu, dan memintanya untuk membacanya.

Cillian Murphy kemudian mengucapkan kalimat, "Sekarang saya menjadi kematian, penghancur dunia", sebuah kutipan yang menurut kabarnya diucapkan oleh Oppenheimer saat bom nuklir pertama kali diledakkan.

Namun konotasi pernyataan itu dinilai berbeda oleh sejumlah umat Hindu di India. Bahkan pejabat penting di India ikut buka suara terkait adegan tersebut.

"Ini merupakan serangan langsung terhadap keyakinan agama dari satu miliar umat Hindu yang toleran," Uday Mahurkar, seorang pejabat senior di Komisi Informasi Pusat pemerintah, menulis surat kepada sutradara film ini, Christopher Nolan.

"Ini sama saja dengan mengobarkan perang terhadap komunitas Hindu," kata Mahurkar dalam surat tersebut, yang salinannya ia unggah di Twitter, dan mendesak Nolan untuk memotong adegan tersebut, dikutip dari The Star, Rabu, 26 Juli 2023.

Tagar #Boycottoppenheimer Viral

Istimewa
Foto : Istimewa

Alhasil, tagar #Boycottoppenheimer dan #RespectHinduCulture menjadi viral di Twitter, khususnya di India.

Harris Sultan, seorang penulis, mengatakan bahwa umat Hindu di India merasa marah dan bingung dengan penghinaan yang dianggap secara terang-terangan ini.

Vishwa Hindu Parishad, sebuah organisasi Hindu sayap kanan terkemuka, mengatakan bahwa film ini merupakan sebuah upaya untuk melancarkan serangan terhadap masyarakat Hindu dan menuntut agar adegan tersebut dipotong.

"Para pembuat film ini harus meminta maaf kepada komunitas Hindu di seluruh dunia yang sentimennya telah terluka," kata juru bicara Vinod Bansal kepada AFP.(prl).

Topik Terkait