img_title
Foto : Freepik

Anggota Parlemen BJP Rajya Sabha, Naresh Bansal, juga mengajukan proposal perubahan ini selama sesi Parlemen yang baru saja berakhir, dengan mengklaim bahwa nama India adalah simbol kolonialisme yang diberikan oleh pemerintah Inggris.

Dia mengutip Pasal 1 Konstitusi yang menyebutkan, 'India, itulah Bharat,' dan menegaskan bahwa nama Bharat telah digunakan selama berabad-abad dalam teks-teks Sansekerta kuno. Oleh karena itu, menurutnya, nama India harus dihapus dari Konstitusi.

Menteri Negara Uni untuk Elektronik dan Teknologi, Rajeev Chandrasekhar, menanggapi kritik dari pihak oposisi terkait undangan G20 Presiden Bharat dengan menyatakan bahwa negara ini adalah Bharat dan tidak ada yang salah dalam menggunakan nama tersebut.

"Saya tidak melihat ada yang salah dalam menyebut Presiden Bharat. Nama negara kita adalah Bharat, dan itu seharusnya tidak menimbulkan masalah," kata Chandrasekhar.

Topik Terkait