img_title
Foto : Instagram/ @paulwalker @meadowwalker

IntipSeleb – Mahkamah Agung Amerika Serikat telah membatalkan hak aborsi untuk para perempuan. Hal itu menuai protes keras, salah satunya dari putri mendiang Paul Walker, Meadow Rain Walker alias Meadow Walker

Namun protes itu diiringi dengan pengakuan jika dirinya pernah melakukan aborsi pada tahun 2020 lalu. Seperti apa pengalaman itu diceritakan oleh Meadow Walker? Berikut artikelnya. 

Melakukan Aborsi

Instagram/ @meadowwalker
Foto : Instagram/ @meadowwalker

Meadow Walker melakukan protes atas putusan Mahkamah Agung AS yang telah melakukan pencabutan legalisasi aborsi. Ia menyampaikan jika momen ini justru menjadi kemunduran besar dalam sejarah. 

"Hari ini menandai kemunduran besar dalam sejarah - ketidakadilan yang mendalam bagi perempuan di seluruh Amerika Serikat. Ada banyak wanita yang berjuang untuk membuat keputusan untuk melakukan aborsi," tulis Meadow Walker di Instagramnya, Minggu, 26 Juni 2022.

Meadow Walker pun menceritakan pengalaman dirinya untuk melakukan aborsi pada tahun 2020. Ia mengakui mendapatkan bantuan medis yang baik pada saat itu. 

"Saya juga berjuang dengan pilihan tetapi pada tahun 2020, ketika dunia runtuh selama pandemi, saya mencari aborsi. Ini adalah pengalaman yang sangat pribadi dan pribadi sebagaimana mestinya," tulisnya. 

"Saya cukup beruntung memiliki dokter hebat yang mendukung saya melalui proses yang melemahkan - dengan bantuan mereka, saya bisa menjadi orang yang bahagia dan sehat seperti sekarang ini," sambungnya. 

Tidak Akan Mencegah Aborsi

Instagram/ @meadowwalker
Foto : Instagram/ @meadowwalker

Berkaca dari pengalamannya itu, Meadow Walker merasa khawatir dengan wanita yang mengalami hal yang sama dengannya saat dulu. Terlebih lagi wanita menjadi tidak bisa membuat keputusan pada tubuhnya sendiri. 

"Sekarang, mengetahui lebih banyak wanita tidak akan memiliki kesempatan untuk mencari penghentian yang aman dan memilih tubuh mereka terlebih dahulu benar-benar memilukan," tulisnya. 

Di akhir, Meadow Walker berpesan jika larangan itu tidak akan menghentikan aborsi. Namun, para wanita akan kesulitan untuk mencari tempat yang aman. 

"Di dunia yang terus-menerus meminggirkan perempuan, ini terasa seperti serangan terbesar dari mereka semua. Melarang aborsi tidak mencegah aborsi, tetapi mencegah aborsi yang aman," tutupnya. (rth)

Topik Terkait