img_title
Foto : Instagram/cristiano

IntipSeleb Barat – Cristiano Ronaldo telah memutuskan untuk pindah ke Arab Saudi untuk bergabung dengan klub sepak bola Al-Nassr. Sudah beberapa bulan di United Arab Mirates (UAE), kekasih Georgina Rodriguez itu tentu melakukan adaptasi.

Salah satu adaptasi yang Cristiano Ronaldo adalah menjadi warga Muhammadiyah. Benarkah? Scroll untuk artikel selengkapnya yuk!

Jadi Warga Muhammadiyah

Instagram/ @cristiano
Foto : Instagram/ @cristiano

Hijrahnya Cristiano Ronaldo ke Arab Saudi membawa semangat sepak bola ke Asia, khususnya Arab Saudi. Atlet dengan julukan CR7 itu membawa pengaruh positif untuk daya tarik bagi wisatawan untuk menonton pertandingan Al Nassr hingga beli jersey Ronaldo di Al-Nassr.

“Efek positif Ronaldo banyak, stadion-stadion penuh setiap Ronaldo main, bahkan tidak hanya di Arab Saudi, warga umrah dari berbagai negara juga beli jersey resmi Al-Nassr,” ucap Muhammad Hamka Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah, dilansir dari laman resmi, Kamis, 9 Maret 2023.

Kini, Cristiano Ronaldo tinggal di kawasan elit di Arab Saudi yang bernama Al-Muhammadiyah. Kawasan itu merupakan kawasan elit yang orang biasa tidak boleh sembarangan masuk ke sana.

“Al-Muhammadiyah itu kawasan elit, tentu akan banyak halangan untuk bisa masuk ke sana, tapi tidak menutup kemungkinan untuk masuk ke sana," jelasnya.

“Bisa saja nanti ada info Muhammadiyah masuk ke sana,” tandas Muhammad Hamka.

Aktivitas di PCIM

arab saudi
Source: Daily Mail via VIVA

Muhammad Hamka menuturkan PCIM Arab Saudi terpusat di Madinah. Tapi, PCIM akan melebar ke Riyadh dan Jeddah.

“Aktivitas PCIM memang terpusat di Madinah karena banyak warganya di Madinah. Tapi (PCIM) juga melebarkan sayapnya ke Riyadh, Jeddah, seperti program sembako di Jeddah dan tahun ini di Riyadh. Dan tahun ini akan ada Musycab di Tha’if. Jadi kita terus membersamai teman-teman dari wilayah-wilayah lain,” terangnya.

“Khusus karena di Saudi ini sistemnya kerajaan, maka di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Artinya PCIM itu memang istimewa, tidak bisa disamakan antara yang lainnya. Sehingga kita harus taat pada peraturan setempat,” tandasnya Muhammad Hamka. (rth)

Topik Terkait