img_title
Foto : Dok. Kumagema/Intipseleb

"Karena kita tahu banyak game di luar sana itu yang lebih mengarah ke addictiv bukan fun gitu. Jadi mungkin kayak gim-gim yang kita main lebih banyak grinding atau spend waktu untuk grinding dari pada menikmati konten gitu," ujarnya.

Sebagai developer game, Yoga merekomendasikan game yang melakukan pembayaran biaya di awal dan mendapatkan konten dan hiburan berarti.

Ia juga menyarankan orang tua anak untuk bisa mendampingi dan melihat dan mengecek rating game yang dimainkan oleh anaknya.

"Jadi kalau ratingnya tidak sesuai umur ya kemungkinan itu tidak sesuai dengan konten yang layak untuk dikonsumsi oleh anak-anak seusianya. Jadi dicek dulu," jelasnya.

Selain itu orang tua juga harus memperhatikan money system pada game yang dimainkan.

"Jadi kalau kita main game beli, bayar di awal dan kita mainin sampai akhir itu isinya daging. Isinya adalah konten hiburan. Tapi kalau kita downloadnya gratis tapi setelah itu kita disuruh masukin credit card ya kemungkinan itu adalah game grinding. Game yang lebih mengarah ke addictiv dari pada fun gitu. Artinya gimnya itu mengeksploit sifat manusia kayak kita itu jadi greedy, gitu," kata Yoga.

Topik Terkait