img_title
Foto : Www.freepik.com/rawpixel.com

IntipSelebDoa itidal merupakan doa yang dibaca ketika seorang muslim sedang melakukan ibadah salat, yakni bangkit setelah melakukan rukuk.

Secara definisi, i’tidal merupakan bagian gerakan salat yakni ketika seseorang bangkit dari posisi rukuk, kemudian bangun kembali sambil mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga untuk laki-laki dan mengangkat tangan sampai sebatas dada untuk wanita.

Setelah bangun dari rukuk, barulah doa i’tidal dibacakan. I’tidal merupakan salah satu rukun dalam salat atau rukun fi’ii. Jadi jika saat melaksanakan ibadah salat apabila sengaja meninggalkan bagian i’tidal, maka salatnya dianggap tidak sah atau batal.

Sekadar informasi bahwa rukun fi’ii lainnya selain i’tidal adalah berdiri, rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud dan juga duduk tahiyat akhir. Rukun fi’ii sendiri merupakan perbuatan atau gerakan dalam menjalankan salat.

Terdapat beberapa bacaan doa i'tidal. Untuk mengetahui apa saja doa i’tidal, simak artikel berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber:

Bacaan doa i’tidal

www.freepik.com/GarryKillian
Foto : www.freepik.com/GarryKillian

Ketika menjalankan ibadah salat, setiap umat muslim diwajibkan untuk membaca doa i’tidal. Bacaan i’tidal ini terbilang pendek. Namun bacaan doa i’tidal ini dilakukan sejak kita bangkit dari posisi rukuk.

Saat seseorang melakukan gerakan i’tidal dalam salat maka ada dua bacaan yang dibaca, yakni tasmi dan tahmid. Bacaan tasmi ini dibaca ketika seseorang bangkit dari rukuk sambil mengangkat tangannya hingga sebatas telinga atau dada.

Berikut ini adalah bacaan doa tasmi:

Bacaan tasmi

www.freepik.com/rawpixel.com
Foto : www.freepik.com/rawpixel.com

Bacaan doa tasmi dibaca ketika seseorang bangkit dari rukuk dan mengangkat kedua tangan hingga sebatas telinga atau dada. Berikut ini adalah doa tasmi:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allahu liman hamidah.

Artinya: “ Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu’ alaihi wasallam pernah bersabda:

إِنّما جُعل الإِمام ليؤتمّ به، فإِذا كبّر فكبِّروا، وإِذا سجد فاسجدوا، وإِذا رفع فارفعوا، وإِذا قال: سمع الله لمن حمده، فقولوا: ربّنا ولك الحمد، وإِذا صلّى قاعداً فصلّوا قعوداً أجمعُون

Artinya: “Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti. Jika ia bertakbir maka bertakbirlah. Jika ia sujud maka sujudlah. Jika ia bangun (dari rukuk atau sujud) maka bangunlah. Jika ia mengucapkan: sami’allahu liman hamidah. Maka ucapkanlah: rabbana walakal hamdu. Jika ia shalat duduk maka shalatlah kalian sambil duduk semuanya” (HR. Bukhari no. 361, Muslim no. 411).

Bacaan tahmid

www.freepik.com/rawpixel.com
Foto : www.freepik.com/rawpixel.com

Setelah mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan telinga atau dada sambil membaca tasmi, berikutnya adalah menjatuhkan kedua tangan di samping kanan dan kiri tubuh. Posisi ini bisa dibilang berdiri biasa.

Saat berdiri ini, anda kemudian dimaksudkan untuk membaca doa tahmid, berikut ini adalah bacaan doa tahmid dalam melakukan i’tidal.

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du.

Artinya: “ Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu,” (HR. Muslim dan Abu Awanah).

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, beliau mengatakan:

إنَّ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم قال: إذا قال الإمامُ: سمِعَ اللهُ لِمَن حمِدَه، فقولوا: اللهمَّ ربَّنا لك الحمدُ؛ فإنَّه مَن وافَقَ قولُه قولَ الملائكةِ، غُفِرَ له ما تقدَّمَ مِن ذَنبِه

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: jika imam mengucapkan: sami’allahu liman hamidah, maka ucapkanlah: Allahumma rabbana lakal hamdu. Barangsiapa yang ucapannya tersebut bersesuaian dengan ucapan Malaikat, akan diampuni dosa-dosanya telah lalu” (HR. Bukhari no. 796, Muslim no. 409).

Syarat sah melakukan gerakan i’tidal

www.freepik.com/jcomp
Foto : www.freepik.com/jcomp

Membaca doa i’tidal memiliki beberapa keutamaan yang bisa dirasakan oleh umat muslim. Hal ini sesuai dengan perkataan Rasulullah yang senantiasa mengingatkan kepada umat muslim bahwa terdapat keutamaan membaca doa i'tidal. Simak hadits berikut ini

إِذَا قَالَ الإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ . فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ . فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Jika imam mengucapkan ‘sami'allahu liman hamidah,' maka hendaklah kalian mengucapkan 'robbana wa lakal hamdu.' Karena siapa saja yang ucapannya tadi berbarengan dengan ucapan malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan dihapus." (HR Bukhari).

Tak hanya hadits di atas saja, namun ada pula hadits lain yang menjelaskan bahwa adanya keutamaan membaca doa i'tidal. Berikut ini adalah hadistnya.

رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا ، أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ

Artinya: "Aku melihat ada 30an malaikat, berlomba-lomba siapakah di antara mereka yang lebih duluan mencatat amalannya." (HR Bukhari).

Demikian adalah informasi terkait bacaan doa i’tidal. Semoga informasi terkait bacaan doa i’tidal di atas dapat bermanfaat bagi anda. (bbi)

Topik Terkait