img_title
Foto : Www.freepik.com/rawpixel.com

IntipSeleb Gaya HidupDoa sesudah makan perlu dipanjatkan sebagai bentuk rasa syukur atas segala rezeki yang diterima melalui makanan yang kita makan. Membaca doa sesudah makan juga ada baiknya anda lafalkan, dan memang sudah seharusnya anda membiasakan diri untuk membaca doa.

Pada dasarnya, membaca doa harus dilakukan dalam setiap kesempatan. Apapun yang hendak kita lakukan, sudah sepatutnya diawali dengan doa agar apa yang kita kerjakan, menjadi berkah dan bermanfaat untuk kita. Sementara itu, makan adalah kegiatan yang setiap hari pasti dilakukan.

Jika tidak makan, maka tubuh anda akan lemas dan tidak mendapat energi yang cukup untuk beraktivitas sehari-hari. Dalam sehari, biasanya kita akan makan sebanyak tiga kali. Maka sebanyak tiga kal juga kita disarankan untuk membaca doa sebelum dan sesudah makan. Disesuaikan dengan setiap kali anda makan sesuatu.

Lantas bagaimana ya doa sesudah makan? Yuk simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui doa sesudah makan dan lain halnya.

Doa sesudah makan

www.freepik.com/freepik
Foto : www.freepik.com/freepik

Ketika selesai makan, ada baiknya membaca doa sebagai bentuk rasa syukur atas segala rezeki yang telah Allah SWT berikan. Berikut ini adalah doa sesudah makan.

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقَنَا إِيَّاهُ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ

Alhamdulillâhilladzî ath‘amanâ hadzat tha‘âma wa razaqanâ iyyâhu min ghairi haulin minnî wa lâ quwwatin.

Artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami makan dengan makanan ini dan telah mengaruniakan kami akan itu makanan dengan tiada daya dan upaya dari kami,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).

Namun tak hanya itu saja, ada lagi doa sesudah makan yang lebih singkat dan mungkin bisa menjadi alternatif bagi anda agar lebih mudah menghapalnya.

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ المُسْلِمِيْنَ

Alhamdulillâhilladzî ath‘amanâ wa saqânâ wa ja‘alanâ minal muslimîn.

Artinya, “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.”

Doa sebelum makan

www.freepik.com/freepik
Foto : www.freepik.com/freepik

Ada baiknya, sebelum makan juga kita membaca doa terlebih dahulu, berikut ini adalah doa sebelum makan yang dianjurkan:

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar”

Artinya: “Ya Allah, berikanlah keberkahan apa yang telah engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Barulah setelah itu anda menyantap hidangan anda. Kemudian setelah selesai, dilanjut dengan membaca doa sesudah makan.

Adab dan cara makan yang dilakukan oleh Rasulullah

www.freepik.com/freepik
Foto : www.freepik.com/freepik

Sebagai umat Islam, pola perilaku Rasulullah sering kali dijadikan suri tauladan agar apa yang kita lakukan bisa berimbas baik bagi kita. Salah satu yang bisa kita teladani dan praktikkan dari sikap Rasulullah adalah cara makan beliau. Berikut ini adalah beberapa cara makan yang dianjurkan oleh Rasulullah dikutip dari Islam.nu.or:

1. Makan secukupnya

Rasulullah telah mengajarkan agar sepatutnya para keturunan Nabi Adam, tidak menjadikan perutnya sebagai wadah yang bebas diisi apa saja. Sering mendengar kalimat ‘Berhentilah makan sebelum kenyang’ bukan? Ini merupakan salah satu cara makan yang dianjurkan.

Rasulullah meminta agar kita bijak dalam membagi tiap bagian di dalam perut kita untuk makan, minum dan juga udara. Sebab jika makan terlalu kenyang, kita juga yang akan merasakan ruginya. Misalnya tubuh jadi malas beraktivitas, mengantuk atau jika berlangsung dalam waktu yang lama, bisa saja mengalami obesitas.

“Keturunan Adam tidak dianggap menjadikan perutnya sebagai wadah yang buruk jika memenuhinya dengan beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya. Karena itu, apa yang dia harus lakukan adalah sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk napas,” (HR Ahmad).

2. Duduk mengelilingi makanan

Jika kita hendak makan bersama dengan banyak orang, ada baiknya untuk berkumpul dii sekitar makanan dan jangan berpencar. Kala itu, Wahsyi ibn Harm mengatakan bahwa sejumlah sahabat bertanya, “Wahai Rasul, kami makan tapi tidak merasa kenyang.”

Lantas beliau menjawab, “Mungkin kalian berpencar (saat makan)?” Mereka pun mengiyakan hal tersebut. Beliau kembali berkata, “Maka berkumpullah di sekitar makanan kalian. Sebutlah asma Allah (basmalah). Dengan begitu, Dia akan memberi keberkahan kepada kalian,” (HR Abu Dawud).

Selain itu, Rasulullah juga pernah bersabda bahwa, “(Jika berkah) makanan untuk seorang pun jadi cukup untuk berdua. Makanan untuk berdua cukup untuk berempat. Dan makanan untuk berempat cukup untuk delapan orang,” (HR Muslim).

3. Tidak makan di tempat tinggi

Ketika makan, ada baiknya tidak makan di khawân atau tempat tinggi yang memang dipersiapkan untuk makan, contohnya adalah meja makan. Anas ibn Mâlik meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “

“Nabi Allah tidak pernah makan di khawân dan sakrajah. Tidak pula ia makan roti yang dikeringkan,” (HR al-Bukhari).

Sementara itu, sakrajah merupakan sebuah wadah kecil yang digunakan untuk makanan ringan, seperti lalapan atau makanan penambah selera. Kendati demikian, hadits di atas pada dasarnya tidak melarang atau mengharamkan seseorang untuk makan di meja makan.

Akan tetapi hanyalah sebatas sunah yang sebagaimana cara makan yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

4. Tidak bersandar saat makan

Ketika makan, hendaknya duduk biasa tanpa bersandar apapun. Misalnya punggung yang bersandar pada dinding atau lain sebagainya. Sebab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam [ernah bersabda, “Aku tidak pernah makan sambil bersandar.”

Kemudian, Ibnu ‘Amr juga menyebutkan bahwa, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah terlihat makan sambil bersandar,” (HR Abu Dawud dan al-Tirmidzi).

5. Tidak mencela makanan

Mungkin beberapa di antara kita masih ada yang tak sengaja mencela makanan yang kita peroleh. Misalnya kita tidak menyukai makanan tersebut, maka tak sengaja terucap kata yang mencela makanan. Rasulullah mengajarkan agar kita jangan pernah mencela makanan.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah sama sekali tidak pernah mencela makanan. Jika menyukai suatu makanan, beliau memakannya. Namun ketika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya. Maka ada baiknya kita mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

6. Makan dengan tangan kanan dan tiga jari

Rasulullah selalu mengajarkan agar umatnya senantiasa makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan. Selain itu, Rasulullah juga biasanya makan dengan menggunakan tangan kanan serta 3 jarinya saja.

Hal ini dikarenakan makan dengan banyak jari, tidak bisa memberikan kenikmatan bagi para pelakunya. Selain itu, tidak pula memberikan rasa kenyang kecuali setelah waktu lama.

Demikian adalah sederet informasi mengenai doa sesudah makan hingga adab dan cara makan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Membaca doa adalah hal penting, meskipun terdengar ringan, membaca doa sesudah makan bisa menjadi salah satu bentuk rasa syukur anda atas segala keberkahan yang Allah SWT berikan. Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat bagi anda tentunya dapat menambah ilmu pengetahuan bagi yang membutuhkan. (nes)

Topik Terkait