img_title
Foto : Freepik/diana.grytsku

IntipSeleb Gaya HidupPenyebab usus buntu dapat bermacam-macam, bahkan dari kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan.

Penyakit usus buntu atau radang usus buntu adalah sebuah kondisi di mana organ usus buntu mengalami kondisi bengkak dan meradang. Usus buntu sendiri adalah organ kecil berbentuk seperti jari yang melekat di usus besar.

Penyebab usus buntu sendiri memang belum diketahui secara pasti dan tidak selalu jelas. Terkadang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun jamur yang menyebar hingga ke usus buntu.

Selain itu, bisa juga disebabkan oleh batu usus buntu, adanya cacing atau parasit, masuknya benda asing, maupun iritasi akibat penyakit kronis.

Usus buntu sebenarnya merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai rumah bagi bakteri baik. Akan tetapi, organ ini dapat mengalami gangguan apabila tersumbat. Lalu, apa saja penyebab usus buntu? Yuk, cari tahu lewat artikel ini!

Baca juga: Wajib Tahu! Ini Jenis serta Gejala Stroke yang Harus Diwaspadai

Mengenal Penyakit Usus Buntu

1. Apa Itu Penyakit Usus Buntu?

honestdocs.id
Foto : honestdocs.id

Penyakit usus buntu merupakan kondisi peradangan yang terjadi di area organ usus buntu atau yang disebut juga dengan apendiks. Usus buntu merupakan organ yang tersambung ke usus besar dan berbentuk kantong yang berukuran 5-10 cm.

Penyakit usus buntu atau radang usus buntu umumnya menyerang mereka yang berusia 10-30 tahun. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan jika penyakit ini juga dialami mereka yang berusia remaja atau anak-anak.

Nama lain dari penyakit usus buntu adalah apendisitis. Penyakit usus buntu yang dibiarkan terlalu lama dapat menjadi serius dan membuat usus buntu pecah hingga menimbulkan nyeri yang teramat sangat.

2. Gejala Penyakit Usus Buntu

Orang yang memiliki penyakit usus buntu biasanya merasakan gejala berupa rasa nyeri yang terjadi di sekitar pusar. Rasa nyeri itu bisa menyebar ke perut sebelah kanan.

Apabila radang usus buntu mulai menyebar, maka akan membuat rasa nyeri juga menjadi semakin parah dan berpusat di titik pertengahan antara pusar dengan bagian atas tulang panggul kanan.

Hal ini bisa membuat rasa sakit akibat usus buntu meningkat dengan periode selama 12 hingga 18 jam. Lokasi dari nyeri usus buntu pun sebenarnya beragam, bergantung pada usia penderitanya dan letak usus buntunya.

Antara orang dewasa, anak-anak, hingga wanita hamil biasanya akan memiliki rasa sakit di lokasi yang berbeda. Nah, berikut ini gejala yang dirasakan jika mengalami usus buntu:

- Rasa sakit yang tajam dan terasa di sekitar perut bawah kanan.

- Nyeri yang semakin terasa memburuk jika batuk, berjalan, atau melakukan gerakan yang berat.

- Rasa mual yang bisa saja berujung pada muntah.

- Kehilangan nafsu makan.

- Demam ringan.

- Sulit buang air besar atau sembelit.

- Tidak mampu buang gas.

- Perut terlihat membengkak.

Ciri-ciri di atas merupakan gejala usus buntu yang umumnya terjadi. Apabila Anda merasakan rasa sakit di perut bagian bawah kanan secara terus menerus disertai dengan gejala-gejala di atas, ada baiknya segera memeriksakan diri.

Penyebab Usus Buntu

1. Infeksi Saluran Pencernaan

Freepik/freepik
Foto : Freepik/freepik

Kemungkinan penyebab usus buntu yang pertama adalah adanya infeksi saluran pencernaan. Infeksi ini dapat terjadi akibat virus, bakteri, jamur, hingga cacing yang sudah menyebar ke usus buntu.

Terjadinya infeksi di saluran pencernaan ini bisa jadi berasal dari kebiasaan sehari-hari yang kurang sehat dan kurang bersih.

2. Akumulasi Feses

Penyebab usus buntu yang selanjutnya adalah terjadinya akumulasi feses. Selayaknya infeksi pada saluran pencernaan, usus buntu yang tersumbat oleh akumulasi feses pada akhirnya dapat memicu peradangan.

Peradangan tersebut tentunya akan menimbulkan rasa nyeri. Oleh sebab itu apabila mengalami gejala ini, sebaiknya segera periksaka ke dokter untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

3. Ada Benda Asing yang Masuk

Freepik/diana.grytsku
Foto : Freepik/diana.grytsku

Usus adalah jalan yang dilalui oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Di dalam usus pula apa yang kita konsumsi akan dicerna dan diolah hingga ampasnya berubah menjadi feses.

Benda asing dapat masuk ke pencernaan dan sampai ke usus buntu tanpa kita sadari. Jika hal ini sudah terjadi, maka berpotensi menimbulkan infeksi pada usus dan akhirnya terjadilah peradangan.

4. Mengalami Cedera atau Trauma di Perut

Cedera atau trauma yang terjadi di sekitar bagian perut pun dapat menjadi salah satu penyebab dari terjadinya usus buntu. Hal ini menyebabkan rasa sakit yang menyiksa di sekitar perut.

Terjadinya cedera pada perut dapat diakibatkan oleh beberapa faktor seperti terbentur benda tumpul, olahraga yang salah, dan hal lain yang sejenisnya.

5. Makanan Tertentu

Makanan juga dapat menjadi penyebab usus buntu yang kerap disepelekan. Sejumlah makanan yang dapat memicu terjadinya usus buntu di antaranya adalah makanan yang pedas, makanan yang kurang halus saat dikunyah, hingga makanan rendah serat.

Biji cabai yang tidak hancur sempurna juga dipercaya dapat menyebabkan usus buntu menjadi tersumbat dan akhirnya terjadilah peradangan yang menyebabkan rasa sakit.

Penyumbatan di usus buntu juga dapat terjadi akibat potongan makanan yang masih kasar dan belum terkunyah secara sempurna.

Potongan makanan itu nantinya akan memblokir permukaan rongga yang membentang di sepanjang usus buntu, sehingga menimbulkan pembengkakan dan berujung pada penyakit usus buntu.

Makanan yang rendah serat juga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena usus buntu. Contohnya adalah makanan yang tinggi karbohidrat dan makanan cepat saji.

Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada sekitar dua ribu responden anak-anak yang ada di Yunani. Pada penelitian tersebut ditekankan bahwa anak dengan asupan serat yang rendah lebih beresiko terkena radang usus buntu.

6. Faktor Genetik

Penyebab usus buntu juga bisa terjadi akibat faktor genetik. Resiko usus buntu pada anak yang terikat darah dengan anggota keluarga yang punya riwayat usus buntu meningkat sepuluh kali lipat dibanding anak yang berasal dari keluarga bebas usus buntu.

Penyebab usus buntu akut diturunkan oleh keluarga biasanya terkait dengan sistem HLA (antigen leukosit manusia) dan juga jenis golongan darah.

Ditemukan pula dalam hasil penelitian bahwa mereka yang memiliki golongan darah A punya resiko yang lebih tinggi dalam mengalami usus buntu dibanding orang dengan golongan darah O.

Cara Mencegah Usus Buntu

Memang tidak ada cara pasti yang benar-benar menjamin seseorang bebas dari usus buntu. Hal ini karena penyebab usus buntu pun tidak bisa diketahui secara pasti seratus persen.

Meski begitu, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menurunkan resiko seseorang terkena usus buntu, beberapa di antaranya adalah:

- Meningkatkan asupan makanan yang tinggi akan kandungan serat.

- Minum air putih dalam jumlah yang cukup dan memastikan kecukupan asupan cairan.

- Konsumsi makanan atau minuman yang punya kandungan probiotik tinggi.

- Secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Topik Terkait