img_title
Foto : Freepik

IntipSelebGejala stroke tidak bisa disepelekan, sebab jika didiamkan bisa menyebabkan kematian. Stroke sendiri sebenarnya merupakan penyakit yang terlampau parah.

Secara umum, stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan atau berkurang akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa pasokan darah, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati.

Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke merupakan kondisi gawat darurat yang perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.

Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak. Hal ini juga mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

Cara utama mencegah stroke adalah menerapkan gaya hidup sehat. Selain itu, kenali dan hindari faktor risiko yang ada serta ikuti anjuran dokter. Berbagai tindakan pencegahan stroke

Pencegahan tersebut antara lain menjaga pola makan, rutin berolahraga, menghindari rokok serta minuman beralkohol. Minuman keras mengandung kalori tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, seseorang rentan terhadap berbagai penyakit pemicu stroke.

Tanpa berlama-lama lagi, ini dia jenis stroke dan penyebab stroke, check it out!

Jenis Stroke

Freepik
Foto : Freepik

1. Stroke Iskemik

Stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat atau menyempit karena pembekuan darah. Gumpalan darah sering disebabkan oleh Menumpuknya lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri atau disebut dengan "Aterosklerosis".

Sebagian dari timbunan lemak ini dapat memutuskan dan menghambat aliran darah di otak. Konsepnya mirip dengan serangan jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung.

Stroke iskemik bisa bersifat embolik, artinya bekuan darah berpindah dari bagian tubuh ke otak. Diperkirakan 15 persen stroke emboli disebabkan oleh kondisi yang disebut atrial fibrilasi, di mana jantung berdetak tidak teratur.

Stroke iskemik tergolong lebih umum terjadi. Bahkan, stroke iskemik tidak hanya terjadi pada orang dewasa atau lansia saja. Stroke ini juga bisa terjadi pada anak-anak.

Jenis stroke ini masih terbagi lagi ke dalam dua jenis, yaitu:

1. Stroke embolik

Jika gumpalan darah terbentuk di area tubuh lain, gumpalan tersebut masih bisa bergerak melalui aliran darah menuju ke otak. Saat berada di dalam otak, gumpalan tersebut bisa masuk ke dalam pembuluh darah yang ukurannya terlalu sempit.

Hal ini memungkinkan gumpalan tersebut tersangkut di dalamnya dan menyumbat aliran darah menuju ke otak. Oleh karenanya, aliran darah yang mengandung oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh otak akan terhenti. Kondisi inilah yang disebut sebagai stroke embolik.

2. Stroke trombotik

Stroke trombotik terjadi saat aliran darah yang melalui pembuluh arteri meninggalkan “jejak” berupa plak kolesterol yang menempel di dinding arteri. Jika dibiarkan, plak-plak ini dapat membesar dan menyempitkan hingga menyumbat pembuluh arteri.

Biasanya, plak-plak yang menyebabkan stroke ini menempel pada pembuluh arteri yang terdapat di leher, mengingat aliran darah menuju otak harus melewati pembuluh darah yang terdapat di leher terlebih dahulu.

Stroke iskemik terjadi karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh arteri dan bergerak menuju ke otak atau salah satu pembuluh darah berukuran kecil yang terdapat di otak.

Meski begitu, penyumbatan pada pembuluh darah di otak dapat disebabkan oleh gumpalan darah yang bergerak melalui aliran darah dari bagian tubuh lainnya

2. Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik adalah perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah pada area tertentu di dalam otak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah di bagian tersebut berkurang. Tanpa pasokan oksigen yang dibawa oleh darah, sel otak dapat cepat mati sehingga fungsi otak pun terganggu.

Stroke hemoragik merupakan kondisi yang kritis. Artinya, perawatan medis perlu diberikan kepada penderita stroke hemoragik sesegera mungkin. Penanganan dini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan otak permanen, cacat, dan bahkan kematian.

Ada 2 jenis Stroke Hemoragik, yaitu:

1. Pendarahan Intraserebal

Perdarahan intraserebral adalah perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah arteri di dalam otak, dan perdarahan ini merupakan jenis stroke hemoragik yang paling umum terjadi

2. Perdarahan subarachnoid

Pendarahan subarachnpod adalah perdarahan pada pembuluh darah di ruang antara otak dan selaput pembungkus otak (ruang subarachnoid)

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di dalam atau di sekitar otak pecah. Kondisi ini menyebabkan darah mengalir ke dalam rongga di dalam tengkorak, bukan ke jaringan otak. Akibatnya, tekanan di dalam kepala meningkat dan jaringan otak mengalami kerusakan.

Ada beberapa penyebab pecahnya pembuluh darah, yaitu:

  1. Cedera kepala berat
  2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  3. Aneurisma otak, yaitu penggembungan dinding pembuluh darah otak yang lemah akibat tekanan darah atau akibat kelainan sejak lahir
  4. Malformasi arteri vena otak, yaitu kelainan lahir di mana pembuluh darah arteri dan vena dalam otak terhubung tanpa kapiler
  5. Kelainan darah yang meningkatkan risiko perdarahan, seperti penyakit anemia sel sabit dan hemofilia
  6. Tumor otak, baik ganas maupun jinak, yang berdampak ke pembuluh darah otak

Penderita stroke hemoragik akan dirawat di unit rawat intensif agar kondisinya dapat dipantau secara ketat. Penanganan umumnya akan berfokus untuk mengendalikan perdarahan dan mencegah terjadinya komplikasi.

Untuk kasus stroke hemoragik dengan perdarahan yang sangat banyak, diperlukan tindakan operasi guna mengeluarkan kumpulan darah yang terjebak di dalam otak dan menurunkan tekanan di dalam kepala. Operasi juga bertujuan untuk menghentikan perdarahan.

Gejala Stroke

Pinterest
Foto : Pinterest

Gejala stroke terbagi berdasarkan jenis stroke yang dialami oleh si penderita. Beda jenis stroke maka beda pula gejalanya. Berikut gejala berdasarkan jenis stroke.

1. Gejala Stroke Iskemik

  • Senyum Tidak Simetris​
  • Gerakan tangan dan kaki menjadi lemah
  • Bicara menjadi pelo atau kesulitan dalam bicara. Ketika diajak bicara, pasien cenderung tidak nyambung atau tidak mengerti kata-kata.
  • Terasa kebas atau baal-baal sesisi tubuh
  • Mengalami rabun atau gangguan penglihatan
  • Kepala terasa sempoyongan atau vertigo. Rasanya seperti pusing berputar dan gerakan sulit dikoordinasi
  • Alami gangguan menelan
  • Alami gangguan daya ingat

Pada dasarnya, stroke iskemik, harus segera mendapatkan penanganan dari dokter dan tim medis. Oleh sebab itu, segera pergi ke dokter jika Anda atau orang terdekat mengalami beberapa hal di atas.

2. Gejala Stroke Hemoragik

  • Penurunan kesadaran
  • Nyeri kepala hebat
  • Kejang dan muntah tanpa didahului mual yang terjadi secara mendadak.

Penderita stroke hemoragik akan dirawat di unit rawat intensif agar kondisinya dapat dipantau secara ketat. Penanganan umumnya akan berfokus untuk mengendalikan perdarahan dan mencegah terjadinya komplikasi.

Perdarahan pada stroke hemoragik dapat terjadi dengan cepat. Dalam beberapa jam atau menit, kerusakan sel otak akibat stroke hemoragik dapat berkembang menjadi kerusakan permanen.

Itu dia jenis dan gejala penyakit stroke yang harus kamu waspadai. Jangan anggap sepele dan segera hubungi dokter jika merasakan gejala di atas ya!

Topik Terkait