img_title
Foto : Traveloka

IntipSeleb Gaya HidupPerayaan Cap Go Meh tak asing di Indonesia. Pasalnya, masyarakat Tionghoa akan merayakan tradisi ini usai 15 hari setelah tahun baru Imlek.

Sehingga, perayaan Cap Go Meh ini dilakukan saat malam ke-15 usai hari raya Imlek. Berbagai tradisi unik pun dilakukan ketika Cap Go Meh.

Salah satunya dengan memakan ketupat atau lontong saat Cap Go Meh. Penasaran mengapa hal ini dilakukan? Apa simbol dan makna yang terkandung di dalamnya? Yuk, intip artikel di bawah ini!

Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Pinterest
Foto : Pinterest

Diketahui, perayaan Cap Go Meh ini dilakukan pada malam ke-15 dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek (Sincia). Dalam jurnal 'Perjalanan Multikultural dalam Sepiring Ketupat Cap Go Meh' ditulis oleh Listya Ayu dan Ayu Indah Wardhani dari FIB Universitas Indonesia, bahwa Cap Go Meh ternyata sudah ada sejak beratus tahun yang lalu.

Tradisi Cap Go Meh ini sudah ada dari Dinasti Han di abad 2 M. Kemudian, tradisi ini dibawa ke Indonesia lewat akulturasi masyarakat Tionghoa.

Untuk istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek bahasa Hokkian yang memiliki arti sebagai malam ke-15. Tradisi ini lebih populer di Indonesia, Singapura dan Malaysia.

Sehingga, untuk perayaan Cap Go Meh ini dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. Awalnya, umat Khonghucu akan berdoa di wihara dan dilanjutkan dengan iringan kenong, simbal serta pertunjukan barongsai.

Tradisi Cap Go Meh

Pinterest
Foto : Pinterest

Cap Go Meh di China lebih dikenal dengan Festival Yuan Xiao Festival atau festival lampion yang dirayakan di lingkungan keluarga dengan tradisi makan bersama. Untuk makanan khasnya adalah Yuan Ziao (bahasa Mandarin) atau ronde yang terbuat dari beras ketan dan dimakan bersama kuah gula dan rempah-rempah.

Sementara itu di Indonesia, Cap Go Meh biasanya dirayakan dengan makan ketupat Cap Go Meh. Lontong atau ketupat Cap Go Meh ini merupakan salah satu hidangan khas dari tradisi.

Diketahui, bentuk lontong yang panjang dianggap melambangkan panjang umur dan telur melambangkan keberuntungan. Kemudian, santan yang dibumbui kuah kunyit berwarna keemasan melambangkan emas dan keberuntungan.

Sehingga, masyarakat etnis Tionghoa menilai bahwa hidangan lontong yang disajikan ketika Cap Go Meh mempunyai simbol keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran. (bbi)

Topik Terkait