img_title
Foto : Pinterest

IntipSeleb Gaya Hidup – Salat Tarawih adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang dilakukan umat Islam pada bulan Ramadhan setelah salat Isya. Biasa dilakukan secara berjamaah di masjid, namun salat tarawih juga bisa dilakukan secara sendiri atau munfarid.

Berikut tata cara salat terawih secara munfarid. Yuk scroll!

Niat Salat Tarawih Munfarid

Pinterest
Foto : Pinterest

Niat dilakukan sebelum memulai salat Tarawih. Niat harus dilakukan di dalam hati dengan memahami maknanya. Berikut bacaannya:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa an lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat sholat tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala.

Tata Cara Salat Tarawih

Pinterest
Foto : Pinterest

Hukum salat Tarawih munfarid adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Dalam melaksanakan salat Tarawih munfarid, sebaiknya dilakukan setelah melaksanakan salat Isya.

Jumlah rakaat salat Tarawih munfarid biasanya adalah 8 rakaat, tetapi bisa juga dilakukan 20 rakaat atau lebih.

Tata cara salat Tarawih munfarid hampir sama dengan salat Tarawih yang dilakukan secara berjamaah. Berikut adalah tata cara salat Tarawih munfarid yang bisa diikuti:

  1. Membaca niat salat Tarawih.
  2. Mengangkat tangan dan melakukan takbiratul ihram.
  3. Mengucapkan kalimat takbir.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah.
  5. Membaca Surat pendek atau Surat pilihan dari Al-Quran.
  6. Melakukan rukuk dan sujud seperti dalam salat biasa.
  7. Melakukan tahiyat akhir dan salam penutup.
  8. Membaca Doa

Adapun doa yang bisa diamalkan pada sehabis salat tarawih adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْم

Allohumma innaka afuwwun kariim tukhibbul afwa fa'fuanni.

Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku yang Maha Mulia.

Namun, jika seseorang ingin melakukan salat Tarawih munfarid dengan jumlah rakaat lebih dari 8, sebaiknya dilakukan dengan membaginya menjadi beberapa bagian dan istirahat di antaranya, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW. (rth)

Topik Terkait