img_title
Foto : Tangkapan layar Youtube Trans TV Official

"Saya masuk dari sisi pengimanan. Saya panggil Fatih tidak ada suara yang menyahut. Saya bertawakal kepada Allah kalau emang anak saya sahid saya iklash. Tapi ketika mendengar ada harapan 6 anak yang hidup selamatkan mereka siapa pun mereka," ujarnya.

Selama tiga hari menunggu kepastian keselamatan Alfatih, Abdul Hannan sebagai ayah mengaku selalu membacakan surat Al-Kahfi untuk keselamatan Alfatih.

Sementara itu, setelah selamat dari maut, Alfatih sempat bercerita kepada orang tuanya tentang kondisinya selama berada dalam timbunan reruntuhan bangunan.

Menurut cerita ayahnya Abdul Hannan, dilansir dari Rumpi No Secret, selama berada di dalam reruntuhan Alfatih sering kali tertidur dalam reruntuhan. Alfatih juga sempat bermimpi bermain dengan teman-temanya dan bermain hanphone. Bahkan, jika merasa haus, Alfatih juga bisa minum di dalam mimpinya.

Alfatih berhasil dievakuasi oleh Tim SAR setelah dilakukan upaya pembuatan terowongan untuk mengevakuasi keenam santri yang masih hidup itu. Saat dievakuasi, kondisi anak Pengasuh Ponpes Al-Ihsani Madura itu dalam keadaan sehat tanpa luka.

Atas kejadian itu, Abdul Hannan juga mengaku telah mewakafkan anaknya sebagai anak semua wali santri.

"Ketika Alfatih ditemukan, Alfatih yang kemarin telah tiada. Alfatih yang hari ini bukan anak saya tapi anak semuanya, wali-wali santri yang kehilangan anak-anaknya. Saya wakaf kan anak saya ini menjadi anak semuanya. Mudah-mudahan menjadi anak Sholeh yang bermanfaat," ucapnya.

Topik Terkait