IntipSeleb – Berawal dari somasi yang dilayangkan oleh artis Kartika Putri, dr. Richard Lee akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian oleh sang artis melalui kuasa hukumnya. Kasus ini bermula ketika dr. Richard Lee yang selama ini dikenal sebagai dokter kecantikan mengungkap produk-produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kartika Putri yang sempat memberikan review dari salah satu produk yang ada dalam daftar berbahaya itu tidak terima dengan pernyataan dr. Richard Lee. Sang dokter pun dilaporkan ke pihak kepolisian dan baru saja menjalani pemeriksaan pertama di Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Seperti apa pemeriksaan tersebut? Berikut artikelnya.
Dilaporkan Dugaan Pencemaran Nama Baik
Dr. Richard Lee menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya setelah dilaporkan seorang artis, Kartika Putri yang merasa dicemarkan nama baiknya setelah salah satu produk kecantikan yang di-review-nya dianggap mengandung bahan berbahaya.
"Ada laporan dugaan pencemaran nama baik. Sebagai warga negara yang baik kita ikuti agenda tersebut," ucap Soki, selaku kuasa hukum dari dr. Richard Lee di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021.
Tim kuasa hukum lainnya mengungkapkan jika laporan yang ditunjukkan kepada dr. Richard Lee dilaporkan oleh seseorang bernama Aditya Dwi Putra yang diketahui merupakan salah satu kuasa hukum dari Kartika Putri.
"Yang kita tau nama pelapornya itu dari saudara Aditya Dwi Putra. Setelah diklarifikasi katanya salah satu kuasa dari Kartika Putri," kata Albert.
Hanya Ingin Mengedukasi
Dr. Richard Lee mengungkapkan jika ia hanya ingin memberikan edukasi kepada para artis dan selebgram untuk tidak menerima endorse produk kecantikan yang menggunakan bahan-bahan berbahaya dan berdosis tinggi.
“Sebenernya gak penting banget ya. Saya sebenernya gak mau masalah ini ke angkat. Saya sudah bicara terus sama pengacara saya gak mau keangkat masalah seperti ini. Karena tujuan saya adalah edukasi sebenernya. Jangan menggunakan produk-produk berbahaya terutama yang menggunakan dosis tinggi," ungkap Richard Lee.
"Menghimbau artis-artis. Tapi kayaknya banyak yang tidak bisa terima ya, banyak kelompok yang tidak bisa terima. Sampai kemarin yang paling menyakitkan hati itu, bertemu tetapi tujuannya berbeda," sambungnya.
Namun saat itu, ia justru mendapat somasi hingga akhirnya dilaporkan oleh Kartika Putri yang menganggap nama baiknya sudah tercemar.
"Yang satu saya pikir ketemu mau YouTube-an bareng, nge-vlog bareng, mau diskusi supaya jadi lebih baik. Tapi ternyata bawa pengacara, saya dapat surat cinta di sana. Terus dibilang minta maaf, pengacara saya ini sebenernya gak setuju saya minta maaf," ucapnya.
Diminta untuk Klarifikasi
Dr. Richard Lee pun akhirnya memenuhi panggilan polisi untuk menjalani pemeriksaan atas kasus tersebut. Ia mengaku hanya ingin memberikan edukasi kepada artis dan selebgram karena selama ini dirinya sangat fokus memerangi kosmetik berbahaya.
"Saya gak mau sebut nama yang jelas saya di sini sebagai educator saya dari awal benar-benar kalau nonton video YouTube saya dari awal sebelum ketemu artis-artis tersebut saya sudah fix banget memerangi kosmetik berbahaya kosmetik ilegal," kata dr. Richard Lee.
"Dan dari awal juga saya sudah beri tahu kelompok artis ini yang promosiin asal-asalan terima duit aja gak pakai di review ya gak BPOM dipromosiin hati-hati jangan terima duit aja orang lain kan kasihan. Sebenarnya kalimat saya umum banget sih sebagai dokter," lanjutnya.
Saat pemeriksaan dr. Richard Lee mengaku hanya diminta untuk klarifikasi apa yang ia lakukan hingga akhirnya dianggap telah melakukan tindakan dugaan pencemaran nama baik terhadap sang artis.
"Klarifkasi. Intinya sama kita klarifikasi bahwa kita mau edukasi, kelompok artis, seragam, jangan asal menerima endorse," pungkas dr. Richard Lee.
Dr. Richard Lee pun saat ini akan mengikuti proses penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian atas pelaporan Kartika Putri. Dr. Richard Lee akan tetap mencoba kooperatif meski merasa videonya itu tidak ditunjukkan untuk artis yang melaporkannya.
