IntipSeleb – Permasalahan Kartika Putri dengan dr. Richard Lee kini berujung saling lapor satu sama lain. Padahal sebelum itu, keduanya sempat melakukan diskusi yang cukup panjang namun tampaknya tidak menemui titik terang.
Dr. Richard Lee pun mengaku jika setelah diskusi itu, ia diminta untuk meminta maaf karena telah membuat video terkait salah satu produk yang di-review oleh Kartika Putri ada dalam daftar kosmetik berbahaya. Seperti apa permintaan maaf dari dr. Richard Lee itu? Berikut artikelnya.
Diminta untuk Minta Maaf
Perseteruan antara dr. Richard Lee dengan Kartika Putri berawal dari seringnya sang dokter membuat konten video untuk mengungkap produk-produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ternyata salah satu produk yang dianggap berbahaya itu sempat di-review oleh Kartika Putri. Ia pun tidak terima dengan pernyataan dari dr. Richard Lee tersebut. Untuk itu, keduanya pun sempat bertemu untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Hasil dari diskusi itu, dr. Richard Lee diminta untuk meminta maaf. Ia pun menganggap sebenarnya tujuan dari videonya selama ini hanya untuk memberikan edukasi ke masyarakat terkait kosmetik berbahaya.
"Saya kemarin sempat ngobrol lah diskusi bareng, lalu diminta untuk minta maaf kan. Ya saya pikir tujuan saya kan edukasi, bukan untuk nyari masalah dengan artis tersebut," ucap dr. Richard Lee di Polda Metro Jaya, Kamis, 4 Februari 2021.
"Jadi ya udah lah cuma minta maaf saja apa sih susah minta maaf. Murah kok minta maaf dari saya kayak gitu kan. Maaf atas dampak, ya mungkin gara-gara saya ngomong kayak gitu ya berdampak bagi keluarga," katanya.
Meski pun akhirnya menuruti untuk meminta maaf, dr. Richard Lee tetap berkeyakinan agar artis ataupun selebgram yang ingin mempromosikan kosmetik bisa memilih yang benar-benar aman untuk dipromosikan.
"Tapi bukan artinya yang saya sampaikan itu salah. Tetap dong, kita kalau misalkan endorse sesuatu ya tetep di pilah-pilih bener-bener. Jangan produk-produk berbahaya yang dipromosiin kayak gitu kan. Saya minta maaf," lanjut dr. Richard.
Minta Maaf Tiga Kali
Atas kejadian itu, dr. Richard Lee mengaku sudah meminta maaf kepada Kartika Putri sebanyak tiga kali. Hal itu dilakukan olehnya karena tidak mengetahui permintaan maaf seperti apa yang diinginkan oleh Kartika Putri.
Permintaan maaf itu dilakukan oleh dr Richard Lee saat pertemuan pertamanya dengan Kartika Putri. Selain itu, ia kemudian sempat meminta maaf lagi dua kali, namun ternyata ia tetap dilaporkan oleh pihak Kartika Putri.
"Ketemu langsung, kalian bisa lihat videonya sendiri tanpa saya potong, kedua ya oke lah minta maaf kedua maklum lah masih ada rasa dongkol kayak gitu ya 'maaf tapi,' kayak gitu ya. Permintaan maaf ketiga ini tanpa 'tapi'. Jadi saya malah mendoakan semoga sehat selalu kaya gitu. Ya sudah saya anggap yaudah lah gitu," ungkapnya.
"Saya nggak mau lah cari-cari masalah yang kayak gini ya. Tapi ternyata minta maaf tgl 15, saya dilaporin tanggal 16. Sehari setelahnya. Kan gimana lah kalau ngerasa begitu ya, kalian ngerasa dipermainkan kayak gitu kan," tegas dr. Richard Lee.
Mengira Masalah Sudah Selesai
Dr Richard Lee mengira jika setelah ia meminta maaf, masalah dengan Kartika Putri sudah selesai. Namun hal yang ia lakukan untuk memberikan informasi mengenai produk kosmetik yang berbahaya ternyata telah menyakiti hati sang artis.
"Memang masalahnya sudah selesai sebenarnya kan yang saya imbau itu bukan hanya artis itu. Semua gitu, semua artis-artis yang mempromosikan produk abal-abal yang mempromosikan hidrokuinon dosis tinggi. Jadi saya nggak tertuju pada satu orang," katanya.
"Dia mempermasalahkan adalah Instastory. Padahal saya itu luas banget. Semua artis tolong dipilah pilih kalau endorsment. Jangan asal aja promosiin. Bener dong kalimat saya cuma mungkin itu menyakiti hati dia kan saya nggak tau," tandas dr. Richard Lee.
Diketahui, jika dr. Richard Lee pun tidak terima begitu saja telah dilaporkan oleh Kartika Putri. Kepala klinik kecantikan ini pun sudah melaporkan balik Kartika Putri ke Polda Sumatera Selatan atas kasus dugaan pencemaran nama baik.
