img_title
Foto : Instagram/@dennysumargo

"Ini gak apa-apa kalau dibuka di sini," tanya Denny meyakinkan karena sempat enggan bercerita secara rinci.

"Ya, gak apa-apa. Kan sudah gak ada bisnisnya," jawab Marianne.

Pria berdarah Minangkabau itu menjelaskan bahwa tas yang dia jual merupakan produk hand made. Saat itu permintaan tas yang dia jual sangat banyak dan menjanjikan dari segi finansial.

"Jadi, gini, tas-tas import branded tersebut kan dibuat secara hand made (manual dengan tangan). Jadi, mereka training people (melatih orang) untuk bisa melakukannya," ungkap Denny menjelaskan.

Itulah mengapa Denny bisa kenal banyak orang dari belahan dunia mana pun. Tas yang dia jual laku keras di beberapa negara di benua Asia.

"Dari situ aku kenalan dengan beberapa orang, ada yang di Hong Kong, Taiwan. Jadilah, aku import tas-tas branded," ujar bintang film Mata Batin itu. (nes)

Topik Terkait