“Saya konsultasi ke kyai, pak haji karena semua sudah saya penuhi dan di situ saya menangis, dan apa yang harus saya kerjakan dan saya serahkan sama Allah,” ucap Deetje.
"Apa ini takdir saya? Di luar kemampuan hidup saya, saya hanya bisa pasrah dan tidak saya pungkiri saya masih kesal, Pinkan adalah anak saya,” sambungnya.
Tidak Goyah
Walau sempat mendapatkan tindakan kurang menyenangkan, Pinkan Mambo mengaku tidak goyah atas keputusannya pindah agama itu. Ia mengaku sempat stres untuk mencari kebenaran akan imannya.
Tanpa disangka, Pinkan Mambo mendapat petunjuk saat terjun ke dunia pelayanan dan bertemu dengan Tuhan.
“Empat tahun itu aku terjun di dunia pelayanan. Aku cari Tuhan, aku cari kebenaran, aku cari untuk apa sih hidup ini. Aku sampai sebel, mau bunuh diri, sampe gunting rambut jadi botak. Aku belajar gimana cara pelayanan di rohaninya. Ternyata aku harus bekerja pakai otak," ucap Pinkan Mambo.
