img_title
Foto : Instagram/@barbiekumalasari

Seseorang alami KDRT jika sampai luka-luka, maka harus diekspos dan tidak bisa mempertahankan laki-laki seperti itu.

“Kalau tindakan kekerasan itu sampai fatal, misalkan biru, mengakibatkan luka-luka yang sangat dalam, sampai luka robek terus dijahit ya mungkin itu, mau gak mau dibicarakan dan terekspos. Kalau laki-laki yang KDRT gak bisa dipertahankan,” tegas Barbie.

Kendati demikian, Barbie berpendapat bahwa keputusan yang diambil pasca alami KDRT harus dipikirkan secara matang, sebab tak hanya diri sendiri saja yang merasakan dampaknya, namun anak pun bisa menjadi korban. 

“Kadang-kadang, anak sih terutama, itu efek paling nomor satu yang bisa mengakibatkan psikisnya terganggu, belum lagi lingkungan sekolah.” Kata Barbie.

Lebih lanjut, Barbie mengungkapkan bahwa tindakan KDRT itu tak sepenuhnya salah suami, karena bisa juga dari sikap istri yang miliki banyak tuntutan

“Walaupun kalau kita mengalami KDRT kita gak bisa menyalahkan suami seratus persen, kadang-kadang kan bisa juga istrinya terlalu banyak tuntutan, permintaan, keinginan. Makanya kalau bisa dibicarakan baik-baik, ya soalnya kalau punya anak kan banyak hal yang bisa dikorbankan,” tutup Barbie Kumalasari terkait pandangannya terhadap kasus KDRT. (way)

Topik Terkait