IntipSeleb – Jelly Tobing, drummer senior dan legendaris Indonesia era 60-an ini ternyata memiliki kisah spiritual yang cukup menegangkan. Sebab, ia mengaku hampir mati dan diselamatkan seorang malaikat.
Lantas, seperti apa kisah spiritual Jelly Tobing drummer legendaris yang memutuskan pindah agama dan menjadi mualaf? Simak selengkapnya yuk di bawah ini.
Jadi Mualaf Karena Menikah
Jelly Tobing blak-blakan mengaku memutuskan pindah agama menjadi seorang mualaf ketika menikah dengan istri pertamanya. Ia mantap memeluk agama Islam untuk menikahi istrinya tersebut.
Namun sayangnya, hubungan Jelly Tobing dengan istri pertamanya itu tidak berjalan dengan baik. Keduanya memutuskan untuk berpisah dan bercerai. Meski bercerai, Jelly Tobing tetap teguh memegang keyakinannya sebagai penganut agama Islam.
“(Alasan mualaf) Married. The first wife married. Meski udah cerai tapi Islam adalah agamaku sampai sekarang. Justru mungkin Allah sudah buka jalan buat saya. Karena setelah saya masuk Islam saat itu, setelah saya pelajari, memang Islam itu besar sekali. Deep. Allahuakbar," ucap Jelly Tobing dikutip dari YouTube Fadli Zon.
Tangis Pecah Jelly Tobing Saat Ucap Syahadat
Yang membuat haru adalah ketika Jelly Tobing kembali mengenang saat ia mengucap dua kalimat syahadat untuk meresmikan keyakinannya menjadi seorang mualaf. Kala itu, tangisnya pecah saat kalimat suci itu terlontar dari mulutnya ketika ingin meminang istri pertamanya tersebut.
“Saya merasakan bahwa setelah mengucapkan syahadat, karier saya maju. Pada waktu itu, tahun 73. Orang yang belum buat, saya udah buat,” ucap Jelly Tobing.
Hampir Mati
Di sisi lain, Jelly Tobing menceritakan kisah nyatanya saat tengah pergi sendiri ke Singapura. Kepergiaannya ke Singapura ini lantaran Jelly Tobing harus menyelesaikan urusannya.
Anehnya, saat dalam perjalan, tiba-tiba saja Jelly Tobing mendadak pingsan. Ia bahkan mengaku hampir mati lantaran merasakan sakit hebat di bagian perutnya.
“Aku pernah pingsan di Singapura, udah mau mati. Keringet jagung keluar. (Sakit karena) kolik, kram perut,” ucap Jelly Tobing.
Diselamatkan Malaikat
Lebih lanjut, kesakitan yang dirasakan oleh Jelly Tobing sungguh menyakitkan. Ia hanya bisa berdoa dan berharap agar ada orang yang bisa memnbantunya.
Beruntung, tiba-tiba saja sepasang profesor mendatanginya. Mereka memberikan Jelly Tobing sebuah obat untuk diminum. Jelly Tobing yang tidak mengenal kedua orang tersebut langsung mempercayainya dan meminum obat tersebut.
Tak diduga, perut Jelly Tobing langsung hilang. Sayangnya, Jelly Tobing tidak dapat menemukan kedua orang yang menolongnya itu. Jelly kemudian menganggap bahwa orang tersebut adalah malaikat yang dikirim untuk membantunya.
“Ada malaikat, suami istri udah tua. Ditanya kondisi. Mereka professor. Gue jawab sakit perut, enggak tahu namanya, enggak sampai 10 menit dia bawa tablet, diminum. Udah diminum, sembuh, gue gak tau siapa sampai sekarang gue cari, gue enggak tahu namanya,” ucap Jelly.
“Itu misteri. Tapi gue bilang itu Malaikat,” sambungnya.
Rasakan Kebesaran Allah SWT
Sampai saat ini, Jelly Tobing mengaku keputusannya masuk memeluk Islam adalah keputusan terbaik. Ia mengaku kisahnya selama ini sebagai kebesaran dari kuasa Allah SWT.
“Saya menyadari sampai saat ini bahwa Islam itu besar dan saya tidak salah, itulah kebesaran dari Allah Subhanahu wata’ala,” tutup Jelly Tobing. (jra)