IntipSeleb – Sandrina Malakiano merupakan mantan presenter berita di sebuah televisi swasta. Ternyata, mantan istri dari Rico Ceper tersebut memutuskan beberapa kali pindah agama.
Perjalanan spiritual Sandrina Malakiano yang ditempuhnya tentu tidak sebentar dan mudah. Lantas, bagaimana perjalanan spiritual Sandrina Malakiano? Scroll untuk artikel selengkapnya yuk!
Pindah Agama ke Hindu
Sandrina Malakiano lahir di Bangkok, Thailand pada 24 November 1971. Meski lahir di Negara Gajah Putih, Sandrina besar di Pulau Bali.
Usut punya usut, Sandrina Malakiano ternyata memiliki orang tua beda agama. Ayahnya merupakan penganut agama Katolik, sementara sang ibunda adalah Muslimah. Bukan hanya beda agama, kedua orang tuanya memiliki budaya yang berbeda. Ayahnya asli Italia, ibunya keturunan Solo dan Madura.
Meski demikian, Sandrina Malakiano merasa beruntung karena tumbuh di keluarga yang beragam. Bahkan, ia memiliki julukan tersendiri untuk keluarganya yang punya banyak agama.
“Saya ini sangat beruntung karena dibesarkan dalam keluarga yang sangat berwarna. Karenanya, saya sering menyebut kehidupan dalam keluarga saya itu sebagai united colours of religion,” papar Sandrina Malakiano, dikutip dari kisahmualaf.wordpress.com.
Walau ayahnya beragama Katolik, Sandrina Malakiano dan kakaknya menempuh pendidikan di sekolah berbasis Kristen. Pasalnya, sekolah Katolik di Indonesia pada kala itu masih jarang tersedia. Seiring berjalannya waktu, Sandrina mulai bertanya-tanya soal agama yang dianutnya.
”Saya mulai bertanya-tanya, sebetulnya saya ini mengakar ke mana, kenapa Kristen Protestan. Sementara saya merasa bahwa tempat saya bukan di sana,” ungkapnya.
Hingga akhirnya, Sandrina tergerak untuk pindah agama ke Hindu pada masa SMA karena merasakan banyak kecocokan. Usai pindah agama ke Hindu. Hebatnya, Sandrina langsung membuat lagu religi Hindu dengan teman-temannya pada tahun 1997 silam. Ia mengaku sepenuh hati memeluk agama Hindu dan tidak pernah setengah-setengah.
Bimbang pada Hindu Hingga Putuskan Mualaf
Saat menganut Hindu, kebimbangan muncul di hati Sandrina Malakiano. Hal itu bermula ketika Sandrina melihat ibu dan kerabatnya melaksanakan ibadah salat. Namun, Sandrina memberanikan diri untuk ikut salat.
Melaksanakan salat, Sandrina Malakiano merasakan ketenangan. Namun awalnya, Sandrina merasa bertanya kepada orang yang kurang tepat soal Islam.
”Sulit dijelaskan dengan kata-kata. Semakin hari ketertarikan saya pada Islam pun tumbuh. Keinginan untuk lebih banyak tahu mengenai Islam semakin menjadi, dan kerinduan untuk memeluk Islam pun semakin menggebu,” ceritanya.
Meski demikian, Sandrina Malakiano memutuskan untuk memperdalam agama Islam, tepatnya ketika pindah ke Jakarta. Keputusan Sandrina Malakiano resmi mengikrarkan keislamannya pada tahun 2000 lalu. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Azhar, Jakarta. (jra)
