IntipSeleb – Amalia Nuril Aqmarina atau yang dikenal publik dengan nama panggung Amel Carla sudah memiliki popularitas yang tinggi sejak usia belia. Hal ini ia dapatkan lantaran perannya yang apik dan ciamik ketika memerankan seorang bocah bernama Carla dalam sinetron Suami-suami Takut Istri di salah satu televisi swasta beberapa tahun silam.
Namun, kini, Amel Carla kecil telah tumbuh menjadi seorang remaja seperti pada umumnya. Ia mengatakan sempat kena mental lantaran mendapat banyak ejekan gendut. Meski begitu, ia tetap tegar menghadapi setiap hinaan yang dialamatkan kepadanya. Penasaran bagaimana Amel Carla menghadapi hinaan tersebut? Simak ceritanya di bawah ini.
Amel Carla Sudah Tenar Sejak Dini
Sebagaimana diketahui, Amel Carla sudah tenar sejak usia dini. Perempuan kelahiran 21 Juli 2001 ini telah membintangi banyak acara di layar pertelevisian Indonesia. Mulai dari sinetron hingga layar lebar telah dijajal olehnya.
Namun, mungkin peran yang paling melekat pada diri Amel Carla adalah ketika ia berperan di dalam sinetron Suami-suami Takut Istri sebagai seorang bocah SD yang berperawakan gendut nan lucu. Selain berkecimpung di dunia perfilman, ternyata Amel juga pernah mencoba peruntungannya di dunia tarik suara. Pada tahun 2014, ia mendendangkan lagu berjudul Jangan Dulu Cinta-Cinta bersama Isnania Nurlintang Aqmarina, kakaknya.
Kisah Pilu Amel Carla Diejek Karena Gendut
Di salah satu channel YouTube, Amel Carla menceritakan pengalaman pahitnya mendapatkan ejekan lantaran postur tubuhnya yang gendut. Ketika kecil, ungkap Amel, ia dianggap lucu karena hal tersebut. Namun, setelah beranjak remaja, ia malah mendapatkan cacian dan hinaan.
“Gue dulu gendut, kan. Orang-orang ngeliat anak kecil lucu gendut,” tutur Amel Carla dilansir IntipSeleb di YouTube NGOBROL ASIX pada Kamis, 12 Mei 2022.
“Pas gue mulai puber SMP gitu, udah enggak lucu lagi, dong," kata Amel melanjutkan kisahnya.
Saat pertama kali mendapatkan hinaan tersebut, Amel Carla mengatakan bahwa dirinya sempat sedih. Ia, bahkan sempat dibuat menangis karena ejekan tersebut.
“Gue pertama kali dapet bully-an itu dari Twitter di tahun 2009. Gue down, hampir nangis segala macem,” jelas Amel.
Namun, seiring berjalannya waktu, Amel mulai belajar dewasa dalam menyikapi ejekan tersebut. Ia tak mau ambil pusing omongan yang membuatnya sedih tersebut.
“Sekarang sih, gue ngeliatnya kayak yaudahlah, ya, karena udah biasa bacain komentar-komentar jahat gitu,” tutur Amel.
“Gue ada mindset, orang yang nge-hate kita, either iri, emang gak punya kerjaan atau mau terkenal aja,” pungkas Amel.
