IntipSeleb – Belum lama ini, nama Oza Rangkuti mulai mencuat ke permukaan. Ia mulai diperbincangkan lantaran sejumlah materi mengenai Jakarta Selatan (Jaksel) yang kerap kali ia lontarkan. Maka dari itu, Oza Rangkuti sering mengatakan berbagai istilah yang ‘berbau’ Jaksel, salah satunya edgy.
Baru-baru ini, Oza Rangkuti diundang di YouTube Habib Ja’far. Kepada Oza, Habib Ja’far menyebut bahwa Islam pada awalnya juga lahir sebagai hal yang edgy. Penasaran maksud Habib Ja’far tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Edgy?
Pada awal perbincangan Oza Rangkuti dengan Habib Ja’far, Oza langsung ditanya perihal apa itu Edgy. Habib Ja’far pun bertanya apakah Oza termasuk dalam golongan edgy atau tidak.
“Za, lo ini enggak, sobat edgy juga enggak?,” tanya Habib Husein Ja’far Al Hadar dilansir IntipSeleb di YouTube Jeda Nulis pada Senin, 13 Juni 2022.
Perihal pertanyaan ini, Oza Rangkuti pun menjawabnya dengan enteng. Ia mengaku bahwa dirinya memang termasuk golongan edgy.
“Sobat edgy? Ya sobat edgy,” jawab Oza Rangkuti kepada Habib Ja’far.
Oza Rangkuti menjelaskan apa sebenarnya edgy itu. Ia mengatakan bahwa edgy, secara singkat, berkaitan dengan hal-hal yang anti mainstream atau tidak umum.
“Jadi, anti mainstream gitu. Awalnya, misal ketika yang lain musik pop tiba-tiba dia musik dangdut gitu, kan beda tuh,” jelas Oza lebih jauh melanjutkan.
“Jadi dia tuh pengen bangun branding keren karena tahu sesuatu yang tidak banyak orang tahu. Dan dia sudah melakukan itu saat orang belum tahu. Ya mungkin kaya ngevape zaman awal-awal ya,” ucap Habib Ja’far menanggapi.
Islam Lahir Sebagai Sesuatu yang Edgy
Habib Ja’far menjelaskan bahwa Islam pada awalnya hadir sebagai hal yang edgy. Edgy yang dimaksud lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut adalah anti mainstream atau asing.
“Kata Nabi tuh dalam hadis Abu Hurairah, Islam itu lahir sebagai sesuatu yang edgy, yang asing, dan akan berakhir sebagai sesuatu yang asing pula. Nah, ini kan edgy banget berarti,” ungkap Habib Ja’far.
“Artinya di awal kedatangan Islam, Islam itu asing. Enggak mainstream, dia anti mainstream. Semua orang itu jahiliah. Tiba-tiba ini kelompok yang pinter dan nerima. Terus di akhir zaman juga Islam asing. Artinya banyak orang melakukan kemaksiatan, mainstreamnya maksiat, tiba-tiba lo ngajak kepada kebaikan,” lanjut Habib Ja’far.
Habib Ja’far pun menjelaskan bahwa itu merupakan edgy dalam artian yang positif.
“Nah itu, padahal itu yang edgy dalam pengertian syar’i tuh yang positif tuh,” pungkasnya. (Cy)