img_title
Foto : Dokumentasi Madu Murni

IntipSeleb – Film Madu Murni bercerita tentang seorang suami bernama Mustaqim, diperankan oleh Ammar Zoni, yang beralih profesi dari seorang guru ngaji menjadi seorang penagih hutang. Pada akhirnya, Mustaqim memilih untuk melakukan poligami. 

Film ini bukan hanya mengisahkan realita keluarga poligami, namun juga memiliki pesan kepada para penontonnya jika mereka berada di posisi Mustaqim. Penasaran? Simak selengkapnya di bawah ini.

Syuting di Tengah Masa Pandemi Covid-19

Dokumentasi Madu Murni
Foto : Dokumentasi Madu Murni

Monty Tiwa, sutradara film Madu Murni, menjelaskan bahwa dirinya sangat senang bisa bekerja sama dengan Musfar Yasin. Akhirnya, ia berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Musfar dalam film Madu Murni

“Sudah sejak lama saya ingin mendapatkan kesempatan untuk bisa bekerja berdasarkan tulisan dari mas Musfar yang saya kagumi,” ungkap Monty Tiwa di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta pada Selasa, 21 Juni 2022. 

“Akhirnya ditengah badai pandemi Covid, kesempatan itu saya dapatkan melalui kepercayaan pak Chand Parwez. Membuat Madu Murni di tengah situasi Covid semakin mengingatkan saya betapa kami mencintai perfilman kita. Karna di tengah kondisi di mana semua serba tidak pasti, yang pasti hanyalah berkarya sepenuh hati. Energi yang kami hadirkan di film ini pun semua berasal dari situ, yaitu dari, cinta kami terhadap cerita dan bercerita,” lanjut sang sutradara.

Film ini diproduksi ketika masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, protokol kesehatan yang sangat ketat diterapkan selama proses syuting dilakukan. Selain itu, pemilihan tempat syuting juga menjadi tantangan tersendiri. 

Pesan Film Madu Murni

Dokumentasi Madu Murni
Foto : Dokumentasi Madu Murni

Musfar Yasin sebagai penulis skenario menjelaskan bahwa film Madu Murni ingin menyampaikan pesan khusus kepada pecinta film di Indonesia. Film ini, ungkap Musfar, mengajak penonton untuk menertawakan diri sendiri jika berada di posisi Mustaqim, suami yang berpoligami. 

Selain itu, film ini juga coba mengajak untuk berempati terhadap sulitnya kehidupan yang dijalani oleh seorang pria dengan istri lebih dari satu. Selain memotret realita keluarga poligami, film ini diwarnai dengan komedi di beberapa adegannya.

“Kisah Madu Murni dimaksudkan untuk mengajak kita menertawakan diri sendiri bila kita sendiri yang mengalaminya. Mengajak kita berempati bila orang lain yang mengalaminya,” ucap Musfar Yasin.

“Setiap orang memiliki komedi hidupnya sendiri. Setiap orang lucu. Setiap orang pantas tertawa dan ditertawakan. Semoga di ujung gelak tawa menyisakan renungan,” pungkas Musfar.

Topik Terkait