img_title
Foto : IntipSeleb/Nuranti

IntipSeleb Lokal – Pihak dari Nindy Ayunda disebut pernah mendatangi pihak Sulaiman dengan tujuan meminta cabut laporan. Kendati begitu, sang istri yakni Rini dengan tegas menolak permintaan tersebut.

Fahmi Bachmid selaku pengacara Sulaiman yang tak lain mantan sopir Nindy Ayunda mengungkapkan kliennya trauma. Lantas benarkah Sulaiman trauma atas dugaan penculikan dan penyekapan yang dilakukan oleh Nindy Ayunda? Simak selengkapnya hanya di artikel berikut ini.

Sulaiman Mengaku Trauma

IntipSeleb/Nuranti
Foto : IntipSeleb/Nuranti

Kasus dugaan penculikan dan penyekapan yang menjerat Nindy Ayunda masih terus bergulir. Meskipun terlapor belum kunjung memberikan keterangan, pihak Sulaiman lewat pengacaranya tetap berusaha melengkapi barang bukti.

Fahmi Bachmid mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu, 27 Juli 2022 guna menyerahkan barang bukti tambahan. Dirinya juga berniat memantau kasus dari kliennya yang masih terus berjalan.

Selain itu, Fahmi Bachmid juga mengaku di depan awak media bahwa sang klien sempat didatangi pihak Nindy Ayunda. Kedatangannya itu untuk meminta pihak kliennya mencabut laporan. Kendati begitu, istri dari kliennya menolah mentah-mentah.

"Pernah didatangi, disuruh cabut laporan, tapi Rini tidak mau mencabut karena 'suami saya tidak akan pernah berubah. Suami saya sudah beda, suami saya dalam keadaan sudah error'. Jadi, Sulaiman itu bukan Sulaiman dulu, Sulaiman error, bawa mobil kadang suka salah jalan. Kadang sakit belakangnya masih ada," ungkap Fahmi Bachmid selaku pengacara Sulaeman saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Kawasan Jakarta Selatan pada Rabu, 27 Juli 2022.

"Sampai sekarang. Dia kalau bawa mobil kadang masih ketakutan," sambungnya.

Lewat video singkat, Fahmi Bachmid menunjukkan pengakuan dari Sulaiman yang meminta perlindungan pihak kepolisian. Dalam video itu eks sopir Nindy Ayunda itu juga mengaku trauma dan ketakutan.

"Nama saya Sulaiman, saya ingin menyampaikan bahwa waktu itu saya pernah klarifikasi soal penyekapan terhadap diri saya. Dan saya bilang tidak ada penyekapan atau perampasan kemerdekaan terhadap diri saya karena saya di bawah tekanan. Dan yang bensr adalah memang benar saya disekap selama 30 hari, tidak boleh ketemu istri dan anak anak saya," ucap Sulaiman lewat video yang ditunjukkan Fahmi Bachmid.

Dengan ini saya meminta kepada Bapak Kapolri untuk memberikan perlindungan hukum. Sampai saat ini saya masih trauma dan ketakutan. Karena, disamping penyekapan itu, saya dapat pemukulan, ditendang, dan kepala saya ditutup dengan kain hitam. Terjma kasih." lanjutnya.

Butuh Pendampingan Psikologi

IntipSeleb/Nuranti
Foto : IntipSeleb/Nuranti

Sebagai korban yang mengaku memiliki trauma biasanya membutuhkan pendampingan dari ahli yakni psikolog. Fahmi Bachmid mengungkapkan usaha tersebut perlu dilakukan lebih lanjut kepada kliennya.

"Ya sebetulnya itu perlu dilakukan lebih lanjut, yang jelas sekarang dia bekerja kadang sudah engga bisa bawa mobil, kadang kalau ke kota A malah ke kota B dan itu disampaikan oleh istrinya, karena dampak pemukulannya di belakang (kepala) karena ada saksinya juga," ujar Fahmi Bachmid. (nes)

Topik Terkait