img_title
Foto : Instagram/@bryandomani_bd_

IntipSeleb FilmBryan Domani menjadi salah satu aktor yang bermain dalam film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia. Dalam film ini, ia berperan sebagai salah satu narapidana atau napi yang ditahan akibat meretas pemerintah.

Bryan juga menceritakan sedikit tentang caranya untuk bisa mendapatkan peran sebagai narapidana. Seperti apa cerita dari mantan anggota Super7 ini sendiri? Berikut artikelnya.

Penjara dan Hukum Dibuat Sendiri

IntipSeleb/ Wahyu Firmansyah
Foto : IntipSeleb/ Wahyu Firmansyah

Bryan Domani menceritakan sedikit mengenai film Miracle In Cell No 7. Ia mengatakan jika konsep tahanan dan hukum yang ada di film ini memang dibuat sendiri sehingga tidak akan sesuai dengan yang ada di Indonesia. Meskipun para pemain memang melakukan syuting di penjara.

"Kita tidak bisa terlalu bercermin ke tahanan sekarang soalnya kita tahanan imajinasi kan jadi undang-undangnya bentuk penjaranya, sipilnya ada imajinasi di luar konteks nyata," kata Bryan Domani di kawasan Duren Tiga, Jakarta.

"Takut bermasalah jadi ini dunia yang kita bentuk, ada mungkin aspek yang kita syuting dari penjara beneran terus beberapa sipil dan napi, sama persis," sambungnya.

Bryan Domani bahkan mengaku jika dirinya sempat takut ada narapidana atau pihak apapun yang tersinggung.

"Awalnya takut, takut salah atau takut ada yang tersinggung, takut bermasalah tapi pas dibilang jalur imajiner itu membuat aku lega," katanya.

Film Dibuat Nyata di Penjara Sungguhan

YouTube/ Falcon
Foto : YouTube/ Falcon

Meski ada beberapa adegan harus dibuat di dalam studio. Namun, Bryan Domani menyampaikan jika hampir semua adegan dibuat di sebuah penjara sungguhan.

"Iya film jadi napi, ada mungkin pernah masuk penjara tapi enggak masuk penjaranya dan ini benar-benar film aku bisa dibilang 90 persen di penjara," ujar Bryan Domani.

Terkait karakter sendiri, Bryan Domani pun mengungkapkan jika ia berperan sebagai seorang hacker yang ditahan karena meretas pemerintah. Ia juga merasa kesulitan saat pertama kali melakukan riset untuk film ini.

"Nama aku Asrul, dipanggilnya bule, dia ditangkap masuk penjara karena dia ngehack pemerintahan, terus masuk penjara dan satu sel sama napi lain," katanya.

"Lumayan susah, karena ini bukan tahun 2010an keatas, tahun 2000 awal, jadi aku harus riset dimana saat zaman belum ada YouTube, aku bener-bener harus cari dari buku-buku tua, nanya beberapa orang yang udah di dunia IT dah lama, tapi syukur adegan hackingnya nggak ngehack banget, jadi kebantu juga," sambungnya.

Topik Terkait