img_title
Foto : YouTube SCTV

“D isini ada semen, di sini ada ini (tiang), dia jatuhnya di sini (di bawah pohon). Saya bersyukur Tuhan, anak saya masih bisa saya lihat cantik gitu dong. Prasangka baiknya melihat bahwa kebesaran Tuhan di dalam kemungkinan dia ada semen di sini, dan tiang di sini, dia bisa jatuh di bawah pohon masih bersyukur,” ucapnya.

Arya hanya peduli kebenaran

Arya Satria Claproth

Arya meminta agar pihak Karen memakai pendeteksi kebohongan untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Dia pun menantang semua orang yang mengatakan kalau kematian putrinya ada kejanggalan untuk bicara di depannya. Untuk kronologis kematian Zefi, Arya memilih ungkap di depan kepolisian karena akan terkena UU ITE kalau bicara di depan publik.

“Pakailah pendeteksi kebohongan, test dulu 100 pertanyaan, puas. Daftarkan nama anda yang berani janggal, sini maju lo semua jangan saya diam dianggap takut dianggap pengecut. Kalian berdiri di atas asumsi, saya berdiri di atas kebenaran dan mengalah. Kronologis semua saya sudah sampaikan ke polisi. Kalau saya mengungkap kebenaran dengan segala bukti-bukti yang saya punya, saya beberin di sini saya kena UU ITE,” tandasnya.

Selain itu, Arya juga menngungkapkan bahwa saat putrinya meninggal, dia berusaha mengungkap kejadian tersebut kepada Karen. Namun sayang, Arya menjelaskan bahwa Karen tak mau bicara dengannya hingga tak memperbolehkannya datang ke kuburan almarhum Zefi.

“Berjam-jam ditanyain dimana saya masih stres, masih mikirin anak, gak boleh ke kuburan, nyampe ke Karen waktu saya ke rumah duka saya mau kasih tahu. Dia gak mau ngomong sama saya, itu momen di situ, gak mau ngomong lagi yaudah terus difitnah-fitnah gini saya sudah malas,” ungkap Arya Claproth.

Topik Terkait