img_title
Foto : Instagram/manganang92

IntipSeleb LokalAprilia Manganang kembali mengenang masa kecilnya yang masih menjadi perempuan. Diketahui, pria yang kini bernama Aprilio Perkasa Manganang itu mengidap hipospadia yang membuatnya menjadi wanita selama 28 tahun.

Meski demikian, Aprilia Manganang tidak serta merta melupakan masa lalunya menjadi perempuan. Seperti apa? Yuk scroll terus!

Kenang Masa Lalu Jadi Perempuan

Aprilia Manganang memperlihatkan potret masa kecilnya di Instagramnya @manganang92. Masih menjadi perempuan, Aprilio tampil centil sebagai anak kecil perempuan pada umumnya. Ia tersenyum lebar saat berfoto di sebuah kue ulang tahun.

Mengenang masa lalu sebagai perempuan, Aprilia Manganang menyatakan dirinya adalah anak gadis yang pemberani. Dalam foto jadul itu, terdapat tulisan ‘waktu itu’.

“anak gadis yang pemberani,” tulis Aprilia Manangang di Instagramnya @manganang92, dilansir IntipSeleb pada 1 November 2022.

Jadi Wanita Selama 28 Tahun

Berbagai Sumber
Foto : Berbagai Sumber

Dalam podcast Deddy Corbuzier yang tayang tahun lalu, Aprilia Manganang mengungkapkan kelainan hipospadia yang dialaminya selama 28 tahun. Dari kecil, ia berpakaian layaknya perempuan, memakai rok hingga dalaman wanita.

"Selama 28 tahun jadi seorang wanita. Dari TK, SD, SMP, SMA pakai rok, make-up, dan dalaman, bra," ujar Aprilio Manganang.

Menjalani hidup sebagai perempuan selama 28 tahun, Aprilia Manganang mengaku menderita. Sebab, ia merasa tidak menjadi dirinya sendiri. Namun, karena kekurangan biaya, Aprilia memutuskan untuk diam.

“Gue menjalani hidup sebagai perempuan, gue menderita om Ded. Gue harus gimana berusaha jalani yang bukan diri gue. Apalagi hidup di daerah terpencil, kekurangan biaya, gue lebih memilh diam aja,” paparnya.

Merasa tubuhnya aneh, Aprilia Manganang heran karena sebagai perempuan tetapi tidak normal. Ia tidak memiliki buah dada dan tidak menstruasi setiap bulannya. Hanya saja, saat menjadi atlet, Aprilio Manganang mengurungkan diri untuk memeriksakan jenis kelaminnya karena terlanjur nyaman menjadi atlet.

“Waktu itu gue merasa gue wanita, tapi gue bertanya kok gue nggak bisa kayak cewek normal, nggak ada payudara terus setiap bulan mens gue nggak ada,” tuturnya.

"Gue menikmati aja waktu gue jadi atlet, jadi gue nggak memberanikan diri untuk pemeriksaan lagi karena kan udah pasti gue diperbolehkan main. Jadi gue udah nggak kepikiran itu," ucap Aprilia Manganang.

Topik Terkait