img_title
Foto : YouTube/ VINDES

Kakak Syahnaz Sadiqah itu mengatakan bahwa saat di lapangan, teknik yang ia pelajari saat latihan tak ada yang berhasil. Kendati demikian, ia memiliki trik tersendiri agar bisa memenangkan pertandingan.

"Tapi rasa-rasanya kayaknya gue masih beda, saat pertandingan itu kan gue skillnya gak keluar, yang gue latih itu gak ada yang keluar. Akhirnya main aman, gue yang penting masuk bolanya slice aja jarang ada yang spend, karena ada beberapa kali gue pukul kenceng yang ada out," jelasnya.

"Tapi ternyata kalau dilihatin sama orang, yang paling penting itu dalam tertekan mental. Mungkin gue dalam tertekan udah biasa, tertekan cicilan, tertekan apapun udah biasa kan si Desta kan (mungkin) kaget," sambungnya.

Tak hanya itu saja, menurut Raffi Ahmad selain skill yang hebat. Mental kuat juga diperlukan saat bertanding.

"Ada strategi, melihat satu peluang, mukanya desta ini kan agak pucat, gue juga kaget. Ternyata kalau lagi main itu mental, saat gue kasih bola, gue maju aja ke depan" ujar Raffi Ahmad.

"Saat dia maju, resikonya kan bolanya kena gue, tapi karena dia maju, dianya bingung pengen ngasih lob ke atas, ternyata jadi out. Kan gak gampang juga ngasih lob gitu, jadi kalau kaya gitu mental aja sih, mental berbicara bro. Bener, hidup ditekan orang ternyata pas kita lagi ini, biasa aja," lanjutnya lagi.

Sebagai informasi lebih lanjut. Ajang Tiba-Tiba Tenis juga diisi dengan pertandingan ganda campuran Wulan Guritno/Gading Marten melawan Enzy Storia/Dion Wiyoko.

Topik Terkait