img_title
Foto : Youtube.com/Dendenny

IntipSeleb Lokal – Kehidupan Tiko dan sang ibu, Ibu Eny belakangan jadi sorotan karena membuat publik penasaran bagaimana mereka bisa bertahan di rumah mewah terbengkalai. Selama kurang lebih 11 tahun mereka hidup di rumah tanpa listrik dan air.

Kendati begitu, rupanya terkuak fakta bahwa Ibu Eny menolak bantuan sosial atau bansos yang ditawarkan oleh pemerintah setempat. Bagaimana bisa? Yuk scroll sampai habis!

Ibu Eny Tolak Bantuan Sosial

Instagram/insta_julid
Foto : Instagram/insta_julid

Dilansir dari laman VIVA, Lurah Jatinegara, Slamet Sihabudin angkat bicara mengenai kondisi memprihatinkan dari Ibu Eny dan Tiko. Dari penuturannya terungkap bahwa selama ini, lingkungan tempat tinggal Bu Eny kerap memberikan bansos, namun berujung pada penolakan.

"Jadi yang tinggal di sini kan Tiko dan Bu Eny, Tiko itu anaknya yang penurut dengan ibu, apa-apa harus izin ke ibunya. Dari lingkungan, si Ibu Eny kalau dikasih bantuan sosial enggak mau," kata Slamet dilansir dari laman Viva, Jumat, 6 Januari 2023.

Slamet mengatakan Ibu Eny menolak bansos yang diberikan lantaran dulu hidupnya berkecukupan. Alhasil, ia masih merasa tidak perlu dibantu atau mendapatkan bantuan sosial tersebut.

"Karena dia itu kan awalnya orang berada (berkecukupan), jadi enggak mau dibantu. Tapi kita namanya lingkungan, supaya bantuan bisa nyampe ke Bu Eny, yaitu si Tiko diberdayakan sebagai petugas keamanan lingkungan. Jadi si Tiko yang suruh ambil, dibawa, jadi dia yang masukin ke dalam rumah," tuturnya.

Cara Tiko dan Ibu Eny Bertahan Hidup

berbagai sumber
Foto : berbagai sumber

Sementara itu, Tiko sebelumnya mengungkapkan bagaimana cara ia dan sang ibu hidup di rumah tanpa listrik dan air. Di mana, untuk memenuhi kebutuhan hidup, dia hanya menggunakan lilin untuk penerangan dan mengambil air dari tetangga.

"Jadi, air ngambil dari sebelah (tetangga) kan ada Sanyo, ngambil seember, seember gitu. Kalau untuk listrik gak ada, penerangan pakai lilin," ucap Tiko.

Selain itu, diungkap oleh tetangga, Ibu Eny menjual perabotannya lewat sepucuk surat yang dikirimkan ke tetangga terdekat.

"Dia bawa surat. Nulis noted. Assalamualaikum Ibu Haji. Ini saya butuh beras, saya mau jual pot. Terus ya sudah, dibantu," kata salah satu tetangga.

"Jadi Tiko bawa pot ke rumah, bawa hordeng di rumah dijual. Barang-barang dari rumahnya," imbuh tetangga Tiko. (hij)

Topik Terkait