img_title
Foto : Instagram.com/eriskanakesya

Eriska lantas menceritakan bagaimana awalnya sampai akhirnya ia tahu sang putri didiagnosis autis.

“Awalnya kan aku sedih banget ya, pas tahu anak aku autis gitu. Umurnya waktu itu satu tahun 8 bulan. (mikirnya) Kok anaknya sepupu aku seusia dia lebih di bawah dikit, tapi kok dia bisa ngomong. Kok anak aku belum yah?” cerita Erika.

“Terus akhirnya, aku periksalah ke dokter. Dokter pertama bilang kalau: Ini ciri-cirinya tuh tapi kamu jangan sedih ya, anak kamu menurut aku autis. Tapi kamu harus cek juga nih, jangan ke aku doang,” ujarnya sambil menambahan “minimal tiga dokter,”,

Sekarang Jauh Lebih Menerima

Youtube/Young Lex
Foto : Youtube/Young Lex

Mengalami kondisi yang cukup memukul dirinya sebagai seorang ibu, Eriska mengaku tak mudah untuk menerima kenyataan yang ada. Setiap kali ada yang bertanya kondisi sang putri, Eriska langsung tak kuasa menahan tangisnya.

“Pokoknya setiap ada yang nanya kenapa, pasti nangis. Setiap ketemu orang, ‘kok bisa’, ‘kok gini’, nggak kuat. Setiap hari tuh, netes aja air mata,” kata Eriska.

Topik Terkait