IntipSeleb Lokal – dr Richard Lee dan dr Tirta memberikan tanggapan terkait netizen yang membandingkan dokter luar negeri dengan dalam negeri. Diskusi keduanya itu berlangsung di kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS.
Seperti apa tanggapan lengkap dari dr Richard Lee dan dr Tirta? Berikut artikelnya.
Kuliah di Indonesia
dr Tirta menganggap kualitas dokter di luar negeri dan Indonesia sama saja. Sebab, banyak dokter-dokter dari luar negeri yang berkuliah di Indonesia.
Bahkan, Tirta menganggap banyak satu angkatannya di Universitas Gadjah Mada yang berasal dari Singapura. Hal itu juga dibenarkan oleh Richard Lee, karena banyak dokter luar yang berkuliah di Universitas Sriwijaya Palembang Sumatera Selatan.
"Artinya mereka pun kuliah dari tempat kita, di Indonesia," ucap Richard Lee seperti yang dilansir IntipSeleb.
"Betul, secara kualitas kita tidak kalah. Tapi ada 3 hal yang membedakan kita," sambung dr Tirta.
Tiga Alasan
Sementara itu, dr Tirta menyampaikan ada tiga hal yang membuat dokter luar negeri bisa dianggap lebih baik dari dokter Indonesia.
"Karena dokter kita satu hari melayani lebih dari 50 (pasien), maka dia menyingkat waktu. Maka komunikasi dokter kita enggak akan sebagus dokter Singapura. Kedua, Impor alkes itu mahal. Maka harga pelayanan disini pasti lebih mahal dari disini
Terakhir gaji yang diberikan kepada dokter-dokter di luar negeri lebih tinggi dibandingkan dengan dalam negeri.
"Di Singapura, satu dokter sekali konsultasi bisa Rp 5 juta - Rp 6 juta," kata Richard Lee.
Lebih lanjut, Richard Lee menganggap orang-orang di Indonesia yang berobat ke luar negeri tentunya akan memilih dokter-dokter terbaik. Sehingga, akan mendapatkan perawatan yang baik juga.
"Misalnya gini ya, orang dari sini pengin ke luar negeri tentu sudah milih dokter (terbaik) dong di Singapura atau Malaysia. Enggak mungkin milih asal-asal aja. Jadi enggak apple to apple kalau kita bandingkan (semua dokter dalam negeri) dengan semua dokter di sana," ungkap Richard.
"Ada juga dokter di luar negeri, ini ada kejadian benar-benar yang harusnya diamputasi tangan kiri, (malah) tangan kanan. Artinya mereka juga bisa buat kesalahan, mereka juga ada yang bodoh, jelek," pungkasnya. (hij)
