img_title
Foto : Berbagai sumber

IntipSeleb – Tina Toon baru-baru ini menyoroti keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim. Dimana, Nadiem sempat menjelaskan jika sistem pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi COVID-19 akan diberlakukan secara permanen.

Menanggapi hal ini, Tina Toon justru memberikan reaksi yang cukup keras. Artis yang kini menjadi anggota DPR itu menyinggung soal ekonomi masyarakat Indonesia yang tidak semua berasal dari keluarga kaya. Berikut ulasannya.

Tina Toon Soroti Keputusan Menteri Pendidikan

Berbagai Sumber
Foto : Berbagai Sumber

Di tengah pandemi sekarang ini, sistem belajar anak-anak sekolah dilakukan dengan jarak jauh atau secara online. Namun karena pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan berakhir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim, sempat mengatakan jika dia akan membuat permanen sistem pembelajaran jarak jauh.

Kebijakan ini dilakukan demi menjaga para siswa dari virus corona yang bisa membahayakan tubuh mereka. Keputusan ini tentu mengundang berbagai tanggapan dari masyarakat. Salah satunya dari Tina Toon. Melalui Instagramnya, Tina yang kini menjabat sebagai anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPR, merasa kebijakan tersebut terlalu timpang.

Pemilik nama asli Agustina Hermanto ini mengatakan tidak semua masyarakat Indonesia memiliki teknologi berupa gadget dan akses internet untuk memenuhi kebutuhan sistem pembelajaran tersebut. Terlebih harga yang dikeluarkan juga tidak bisa dibilang murah.

"Trus Smartphone dan gadget dan Kuota internetnya Semua Dibayarin Mas Menteri ????? Kan Ga Semua Masyarakat Orang Kaya ????? Kan Ga Semua Masyarakat Melek Teknologi Kyk Di Kota Besar, Yg di Pelosok2 Gmn," tulis Tina Toon dengan mengunggah screenshot sebuah portal berita di Instastory-nya, Sabtu, 4 Juli 2020.

Minta Nadiem Makarim Fokus Polemik PPDB

Instagram/@tinato
Foto : Instagram/@tinato

Di unggahannya yang lain, Tina Toon juga menyinggung soal polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang tengah bergulir. Diketahui, PPDB tahun ini dilakukan bukan berdasarkan sistem nilai seperti sebelum-sebelumnya, melainkan berdasarkan zonasi dan usia.

Karena hal ini, banyak siswa yang tidak bisa bersekolah di sekolah Negeri lantaran usia mereka tidak memenuhi persyaratan. Padahal siswa-siwa yang ditolak banyak yang merupakan siswa berprestasi. Alhasil tidak sedikit dari mereka yang justru mengalami stres setelah merasa tidak bisa melanjutkan pendidikannya.

"PPDB Dulu Nihhh Harus Ada Solusi Terbaikkk Banyakkk Anak Yg Stresss Kasihannn," sambung Tina dengan menyertakan potongan berita soal PPDB DKI 2020 yang mengatakan banyak siswa menangis berhari-hari.

Tina Toon juga mengungkap pesan dari salah satu orang tua yang berprofesi sebagai supir angkutan. Dia mengeluh dan meminta Tina Toon memberikan solusi karena dia tidak bisa menyekolahkan anaknya di sekolah swasta karena biayanya yang sangat mahal.

"Yg Berprestasi Tidak Mendapatkan Perlakuan Yg Fair. Yg Penghasilannya Kurang Tidak Mendapatkan Sekolah Negeri Harus Bayar Sekolah Swasta. Zona Umur Diprioritaskan. Mulai Hari Ini Ada Seleksi dari Bina RW, Dicoba Ya Untuk Para Murid dan Ortu!!! Semangat!!!! Kita Kawalll Bersama," tandas Tina Toon.

Baca juga: Rumahnya Kebanjiran 5 Kali, Tina Toon Sentil Proyek Formula E

Topik Terkait