img_title
Foto : Tangkapan Layar

JakartaDebat Pilpres 2024 telah tiba di penghujungnya. Pada putaran terakhir ini, ketiga capres yang terdiri dari Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo mengadu gagasannya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Pada debat capres terakhir tadi malam, ketiga calon presiden membeberkan pandangan mereka terkait tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial, dan inklusi.

Terkait tema tersebut, permasalahan perempuan menjadi isu menarik yang mencuat. Mengingat adanya ketimpangan yang dirasakan oleh perempuan dan kaum marginal lainnya, pandangan masing-masing capres terkait masalah yang dihadapi perempuan menarik untuk dikulik.

Lantas, seperti apa sih pandangan masing-masing capres terhadap permasalahan yang dihadapi perempuan? Yuk scroll lebih lanjut untuk mengetahui selengkapnya.

Pandangan Anies Baswedan Soal Isu Perempuan

Tangkapan Layar
Foto : Tangkapan Layar

Saat berkesempatan mengajukan pertanyaan kepada capres nomor urut 2, Anies Baswedan meminta Prabowo Subianto untuk memaparkan kekurangan dalam hal pemberdayaan dan perlindungan perempuan serta langkah-langkah untuk mengubahnya.

Menyambung jawaban Prabowo Subianto, Anies Baswedan pun menegaskan bahwa terdapat 3 faktor penting ketika membicarakan soal permasalahan perempuan di Indonesia, yakni perlindungan, kesetaraan, dan kesejahteraan.

“Kami melihat ada 3 hal ketika berbicara itu, satu perlindungan, karena kita menyaksikan jumlah kekerasan pada perempuan luar biasa banyak, tinggi. Catatannya ada 3,2 juta kasus selama 8 tahun terakhir ini, itu yang tercatat, itu yang terlaporkan. Dan perempuan ini harus dimuliakan, harus dilindungi, dan kekerasan pada perempuan tidak boleh disepelekan, tidak boleh dianggap sebagai isu kecil, dari mulai catcalling sampai kekerasan fisik, itu semua harus ditindak tegas dan kami akan tindak tegas. Kemudian, yang kedua kesetaraan, yang sekarang bekerja, dibangunkan daycare sehingga bagi ibu yang mempunyai anak bisa ada tempatnya. Yang ketiga kesejahteraan, perempuan harus punya upah yang setara dengan laki-laki,” ungkap capres nomor urut 1.

Pandangan Prabowo Subianto Soal Isu Perempuan

Tangkapan Layar
Foto : Tangkapan Layar

Menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 1, Prabowo Subianto pun menyampaikan betapa pentingnya peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa. Ia lantas menegaskan soal fokus terhadap gizi bagi ibu hamil dan akses pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan.

Pasangan dari Gibran Rakabuming Raka ini juga menyoroti soal tingginya angka kematian ibu melahirkan serta posisi perempuan dalam bidang politik yang akan ia beri ruang dan dukungan penuh kelak jika terpilih.

"Kita melihat bahwa peranan perempuan sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa dan karena itu fokus saya adalah membantu gizi makan untuk kaum ibu-ibu yang hamil, kedua, fokus pada pendidikan. Saya ingin membangun sekolah-sekolah unggul, terpadu di setiap kabupaten, di mana kaum perempuan harus diberi suatu kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki. Dan ini sudah saya rintis di Universitas Pertahanan di program-program S1 yang kita buka di bidang science, technology, engineering dan mathematics ternyata proporsi perempuan sangat besar, juga di Politeknik vokasi di Atambua yang kita buka justru perempuan lebih besar daripada laki-laki mahasiswinya. Jadi memang bener kita harus memberikan kesempatan yang sama melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan. Ini saya kira sangat penting, kita harus kurangi secara drastis angka kematian ibu yang kita termasuk 10 negara tertinggi angka kematian ibu pada saat melahirkan. Jadi saya kira upaya-upaya untuk kesetaraan gender sangat penting juga di bidang politik kita melihat kaum perempuan sudah sangat mengambil peran yang menonjol dan saya akan mendorong peranan itu di pemerintahan yang saya pimpin kalau saya terpilih,” papar Prabowo Subianto.

Selain itu, Prabowo Subianto juga menegaskan terkait perlindungan hukum terhadap perempuan dari bentuk-bentuk kekerasan dan ketidakadilan. Ia juga mengaku akan memberi dukungan terhadap lembaga non-pemerintahan yang bergerak untuk perlindungan perempuan.

“Kita harus tegakkan perlindungan hukum terhadap masalah-masalah itu kita tegakkan hukum dan itu harus kita tegakkan dengan sekeras-kerasnya dan itu menurut saya sudah aksiomatis tanpa kita berpikir panjang memang itu kita harus lindungi seluruh rakyat kita apalagi kaum perempuan dari segala bentuk penindasan, kekerasan, eksploitasi, human trafficking, dan sebagainya. Jadi saya sangat-sangat mendorong penegakan hukum yang sekuat-kuatnya dan bantuan kepada lembaga-lembaga event non-pemerintah, NGO-NGO yang bergerak di bidang perlindungan kaum perempuan. Saya sendiri aktif menyelamatkan kaum perempuan yang bekerja di luar negeri dari tindakan-tindakan kekerasan seperti itu,” lanjutnya.

Pandangan Ganjar Pranowo Soal Isu Perempuan

Tangkapan Layar
Foto : Tangkapan Layar

Saat memaparkan visi misinya dalam pembukaan debat pilpres yang berlangsung tadi malam, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menegaskan soal layanan kesehatan dan akses pendidikan yang baik dan inklusif untuk semua kalangan, khususnya perempuan dan penyandang disabilitas, yang kerap menjadi korban terdampak dari ketimpangan.

“Ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di dalam layanan-layanan kesehatan, di mana di daerah-daerah terisolir mereka membutuhkan akses ini dengan sangat bagus. Kalau akses ini sudah sangat baik, maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun bersama-sama. Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap, dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus bisa memberikan akses yang terbaik untuk anak-anak didik kita. Termasuk nasib guru dan dosen. Kalau ini kemudian bisa berjalan dengan baik, maka perempuan muda dari Jogja mbak Kalis namanya menyampaikan, ‘pak Ganjar perhatikan mereka yang selama ini terpinggirkan, ada dua yang utama, kelompok perempuan dan yang kedua adalah penyandang disabilitas, tolong betul, agar sekolah makin inklusi dan mereka tidak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif’,” ungkap Ganjar Pranowo.

Dalam persoalan stunting yang diusung oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo juga membagikan pandangannya terkait kesehatan perempuan dan batas usia perempuan dalam pernikahan yang harus diberikan perhatian khusus.

Dalam hal ini, Ganjar Pranowo menyoroti persoalan stunting sebagai isu yang kompleks dan perlu penyelesaian yang lebih mendalam.

“Perempuan Indonesia, remaja Indonesia itu sebagian besar anemia, Pak, perhatikan itu dulu, kalau itu sudah maka dia menikah, perhatikan usianya. 19 tahun usia hari ini adalah menjadi ukuran di mana mereka akan sehat secara mental dan secara fisik. Kalau itu sudah, Pak, diperiksakan semua ke dokter, ke rumah sakit dan rutin, itu akan terjaga dengan gizi yang baik yang ada di sana,” ungkap Ganjar Pranowo.

Itulah segelintir pandangan masing-masing calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo terkait permasalahan yang berkaitan dengan isu perempuan yang patut menjadi perhatian dari pemerintahan negeri ini. Mana yang paling oke menurutmu? (bbi)

Topik Terkait