Jakarta – Boah Sartika menjadi stand up comedian selanjutnya yang terjun ke dunia akting Tanah Air. Setelah film Partikelir hingga Yuni, ia tampil dalam film drama yang baru rilis tahun ini, Ku Kejar Mimpi.
Dengan kesibukannya ini, kira-kira bagaimana cara Boah dalam menyeimbangkan urusan pekerjaannya dengan kehidupan pribadi? Yuk scroll untuk kisahnya!
Work-Life Balance Ala Boah Sartika
Perlahan-lahan Boah Sartika telah memasuki dunia perfilman Tanah Air. Meskipun sejauh ini ia belum mendapat pemeran utama, ia tetap mendapat peran penting yang membuatnya turut mencuri perhatian penonton.
Belum lama ini, ia pun menjadi salah satu pemeran dalam film Kukejar Mimpi yang menampilkan Aisyah Atiqah hingga Oka Antara. Ia bekerja sama dengan para aktris seusianya, membuat film selama berminggu-minggu bersama mereka.
Terkait dengan pekerjaannya ini, Boah tidak terlalu kerepotan dalam menyeimbangkan urusan professional dengan kehidupan pribadinya. Daripada multitasking, ia lebih memilih fokus pada satu hal dulu.
“Kalau aku ngebagi waktunya kayak misalnya nih, kalau lagi syuting Boah fokus syuting. Tapi Boah sambil kuliah juga kan, jadi misalnya ada tugas deadline-nya masih dua hari lagi ya udah Boah kelarin dulu syutingnya nanti pulang syuting Boah kerjain tugasnya,” ungkap Boah Sartika dalam wawancara ekslusif bersama Intip Seleb.
“Kecuali kalau misalkan (ada) zoom (kelas online), Boah tetap syuting, HP buat zoom itu Boah tinggal di basecamp, jadi biarin aja dosen ngomong,” ia melanjutkan sambil tertawa.
Cara Boah Sartika ini bisa kamu tiru jika kamu bukan tipe orang yang suka multitasking, Inselicious. Sibuk dan fokus bekerja boleh, tapi jangan sampai lupa dengan urusan pendidikan maupun keluarga!
Sinopsis Film Ku Kejar Mimpi
Kukejar Mimpi merupakan film drama komedi dari KG Pictures yang mengisahkan Mimpi, gadis 16 tahun yang berkeinginan punya tim cheerleaders di sekolahnya. Oleh karena itu, Ia berjuang untuk bisa masuk sekolah unggulan yang punya ekskul cheerleaders.
Namun, sayang sekali karena keinginannya itu tidak terwujud. Mimpi justru masuk ke sekolah yang dikenal sebagai 'Sekolah Buangan'. Tentu saja, di sini tidak ada ekskul cheerleadersnya.
Di sisi lain, ada seorang resersi tentara yang bernama Leo yang terlilit utang dan terkenal membuat onar. Kemudian, Leo melihat Mimpi dkk yang berlatih cheerleaders di pinggiran kampung.
Dari sini, muncul ide Leo untuk membodohi Mimpi dkk dan mengaku sebagai pelatih cheerleaders. Mimpi dkk pun percaya dengan kebohongan Leo.
Pada suatu momen, Mimpi dkk. mengetahui kebohongan Leo dan marah hingga pada akhirnya membuat Leo merasa bersalah dan menebus kesalahannya dengan benar-benar mengajari Mimpi dkk.
Bagaimana cerita selanjutnya antara Leo dan Mimpi dkk? Saksikan filmnya ya!